Rudy
Rudy Lainnya

Move on

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Wajib Disantap Usai Sholat Ied, Ini Makna Ketupat Lebaran

4 April 2024   09:24 Diperbarui: 4 April 2024   09:35 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajib Disantap Usai Sholat Ied, Ini Makna Ketupat Lebaran
Ketupat Lebaran (travel.tribunnews.com)

Tak lama lagi umat Muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan setelah sebulan lamanya menahan lapar dan dahaga menjalankan perintah agama.

Bukan Lebaran namanya jika tidak ada penganan yang satu ini. Ketupat Lebaran.

Ketupat merupakan penganan primadona yang wajib hadir di hari yang fitri ini.

Ketupat wajib disantap usai umat Muslim melaksanakan sholat ied di pagi harinya di hari pertama Idul Fitri.

"Kupat", bahasa Sunda dan bahasa Jawanya dari ketupat merupakan akronim dari kata Ngaku Lepat dan Ngaku Papat.

Ngaku artinya mengakui.

Sedangkan lepat artinya lupa. Dan papat bermakna empat.

Idul Fitri itu berasal dari kata fitri yang artinya bersih, suci, dan putih.

Olah karenanya Ngaku Lepat dan Ngaku Papat itu sebagai pengingat bahwa diri kita mengakui lepat dan papat.

Manusia tidak akan luput dari namanya lepat atau lupa.

Dimana mereka terkadang sering menyakiti orang lain dalam tindakan maupun perkataan meski hal demikian memang dilarang oleh agama. Disengaja atau tidak disengaja.

Papat atau empat bermakna empat sisi belah ketupat yang bermakna kata-kata ini,

Lebaran

Luberan 

Leburan

Laburan 

Lebaran berasal dari kata "lebar" yang berarti pintu maaf terbuka lebar untuk orang lain.

Luberan berasal dari kata "luber" yang artinya melimpah sehingga orang lain yang berkekurangan pun turut merasakan kebahagiaan dengan pemberian dari kita.

Leburan berasal dari kata "lebur" yang berarti melebur atau membersihkan dosa yang sudah dilakukan selama setahun.

Laburan berasal dari kata "labur" atau "kapur" yang bermakna putih, suci, dan bersih kembali seperti bayi.

Bahan dasarnya ketupat, ketupat disantap dengan bahan-bahan penganan lainnya umumnya opor ayam, rendang, telor balado, sambal goreng kentang ati.

Dengan menyantap ketupat dengan lauk-pauk nya itu maka manusia Ngaku Lepat dan Ngaku Papat di hari Raya Idul Fitri ini.

Beras yang dikukus ini tentunya dulu namanya bukanlah kupat atau ketupat.

Ketupat sudah ada sejak jaman Hindu-Budha pada sekitar tahun 1600-an dimana Islam mulai masuk dan menyebar di Jawa.

Namun dalam sejarahnya terdapat nama Sunan Kalijaga yang tercatat sebagai orang pertama yang memperkenalkan ketupat sebagai makanan lebaran.

Tokoh yang dikenal juga sebagai Raden Mas Sahid itu menjadikan ketupat sebagai budaya dan filosofi Jawa yang berbaur dengan keislaman.

Itulah sekilas sejarah ketupat yang hingga kini menjadi makanan lebaran.

Prinsip hukum ekonomi berlaku. 

Tak heran jika setiap menjelang lebaran, pedagang anyaman kulit kelapa menjamur di mana-mana.

"Banyak makanan nih mana yang mau disantap duluan?" Tanya seorang ibu kepada anaknya setelah selesai melaksanakan sholat ied.

"Biskuit Khong Guan Bu...," jawab si anak.

"Yang benar ketupat dulu nak... Sudah tradisi...," timpal si ibu.

Lalu si ibu yang tahu makna dan sejarah ketupat lebaran ini menceritakannya kepada si anak tadi.

"Ketupat itu berasal dari kata kupat yang berarti Ngaku Lepat dan Ngaku Papat..."

Si ibu lantas menjelaskan maknanya.

Lepas dari kewajiban makan ketupat begitu sholat ied namun yang jelas tidak lengkap rasanya Lebaran tanpa makan ketupat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun