Oleh-oleh Saat Cuti, Dodol Betawi Sajian Khas Lebaran, Sudah Pernah Coba?
Lebaran sebentar lagi. Anda sudah merencanakan pelesiran kemana, atau membeli penganan khas daerah tertentu.
Tahun ini pemerintah membolehkan lagi masyarakat untuk mudik setelah dua tahun harus menanggung rindu terpendam akibat si jahat Pandemi Covid-19.
Rindu dodol?
Jika secara kebetulan dalam cuti Lebaran tahun ini melewati kota Garut, Jawa Barat, maka jangan lewatkan untuk memuaskan hasrat Anda membeli dan menikmati dodol Garut sebagai oleh-oleh.
Kota Garut memang terkenal akan penganan dodolnya yang khas dan memilki rasa tersendiri. Di sepanjang kota Domba Garut itu banyak toko-toko yang menjual dodol ini. Jangan lewatkan, beli.
Mumpung ini Lebaran, setiap momen kemenangan bagi umat Muslim itu orang akan mengenang Jakarta salah satunya dengan dodolnya.
Rasa dodol Betawi sedikit berbeda dengan dodol-dodol lainnya. Mereka umumnya memiliki tiga rasa, yaitu durian, ketan hitam, dan ketan putih.
Tak pelak momen Lebaran seperti sekarang ini dodol Betawi dibuat secara khusus, selain juga untuk momen Idul Adha, atau pesta
Tak pelak dodol Betawi ini paling laris terjual di Hari Raya IdulFitri seperti sekarang ini.
Lantaran proses pembuatannya yang rumit, membuat "pengrajin" dodol Betawi ini kini hanya tinggal sedikit.
Pada saat ini dodol Betawi dibuat oleh keturunan Betawi yang bermukim di Bogor, Bekasi, Condet (Jakarta Timur), juga oleh orang-orang keturunan Cina.
Mengutip suarabekasi.com, Senin (25/4/2022), menjelang Lebaran tahun ini omset penjualan dodol Betawi di Bekasi mengalami peningkatan permintaan dari tahun-tahun sebelumnya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, di wilayah pinggiran ibukota ini terdapat komunitas Betawi yang masih membuat dodol Betawi, salah satunya di Rumah Produksi Dodol Betawi kepunyaan Hasan di Kampung Ceger, Kecamatan Cibitung, Bekasi.
Hasan yang start usaha dodol Betawi sejak tahun 2004 itu mengakui dia mendapatkan warisan keahlian membuat dodol Betawi ini dari kakeknya.
Sebelum dijadikan usaha, Hasan sudah mulai membuat penganan ini pada tahun 90-an.
"Dari kakek pihak ibu. Mulai usaha kecil-kecilan lalu semakin bertambah," katanya.
Proses pengadukan dodol ini memakan waktu 7-8 jam secara manual di dalam tungku kayu yang dibakar.
Selain tepung ketan, gula merah, gula pasir, Hasan juga menjadikan garam sebagai bahannya. Garam menurutnya membuat dodol berasa manis yang panjang.
"Juga menggunakan kayu bakar supaya ada aroma yang khas dari kayu itu," katanya.
Hasan mempunyai tujuh rasa dodol buatannya dari durian, pandan, kacang tanah, wijen, ketan hitam, keju, dan original.
Dibanderol dengan harga Rp 35.000 sampai Rp 50.000 per kilogramnya.
Hasan mengklaim permintaan dodol buatannya mengalami peningkatan 50 persen di Ramadhan dan jelang Lebaran tahun ini.
Dodol Betawi merupakan dodol berkelas sejak jaman dulu. Di jaman Belanda dodol ini disajikan untuk hajatan atau upacara sakral tertentu untuk menyambut para tamu yang datang.
Dodol Garut dan dodol Betawi yang disebutkan di atas merupakan dua di antara setidaknya 8 dodol lainnya yang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti dodol Bali. Sesuai namanya dodol ini merupakan salah satu buah tangan dari Pulau Dewata Bali.
Sedangkan Jenang Muda berasal dari daerah Jombang, Jawa Timur.
Dodol Kandangan berasal dari Kandangan, Kalimantan Selatan.
Dodol Amurang berasal dari Menado, Sulawesi Utara.
Alame Mandailing berasal dari daerah Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Dodol Gelinak biasanya ada di daerah Palembang dan Bangka.
Dodol Meusekat dari Aceh.
Dodol Kerinci dari Jambi.
Yuk beli oleh-oleh dodol di saat cuti Lebaran nanti.