Mengenal Tradisi Ngikis Jelang Ramadhan di Situs Pangcalikan Ciamis
Tradisi Ngikis di Ciamis (detik.com)
Uniknya keragaman budaya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dimana salah satunya adalah tradisi untuk menyambut bulan Ramadhan.
Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis (23/3/2023).
Diprediksi akan satu hati, Kementerian Agama RI bakal menggelar sidang Isbat pada Rabu (22/3/2023) untuk menetapkan awal Ramadhan 2023 ini dengan mencari hilal terlebih dahulu.
Hitung mundur berkaitan dengan awal puasa itu, di sejumlah tempat sudah banyak yang menggelar tradisi.
Kata "tradisi" ini memang padu dengan makna sebenarnya yaitu turun-temurun, aktivitas yang sudah dilakukan berulang-ulang, turun-temurun dari dulu.
Salah satunya dari daerah Jawa Barat.
Warga Ciamis pada Kamis (16/3/2023) menggelar Tradisi Ngikis.
Tradisi Ngikis ini digelar setahun sekali menjelang tibanya bulan suci dan sudah dilakukan secara turun-temurun.
Mereka mengganti pagar bambu yang dijadikan patok mengitari Situs Pangcalikan.
Situs Pangcalikan ini dulunya merupakan singgasana peninggalan Kerajaan Galuh.
Ciamis mendapatkan tempat tersendiri dalam sejarah wilayah Sunda ini.
Seperti diketahui ibukota Kerajaan Pajajaran yang legendaris itu berada di Pakuan, Bogor.
Namun sebelum itu, ibukota Kerajaan Sunda itu terletak di Kawali (Ciamis sekarang).
Galuh merupakan nama pertama yang disebut untuk mengungkapkan Kerajaan Sunda.
Bahkan Prabu Siliwangi yang tersohor itu dilahirkan di wilayah Ciamis ini.
Prabu Siliwangi merupakan satu-satunya raja yang dilantik dua kali.
Yang pertama di Kerajaan Galuh yang beribukota di Kawali, Ciamis. Dan yang kedua di Pakuan Bogor untuk menjadi raja Pajajaran.
Jadi jelas Ciamis memegang peranan penting dalam sejarah Kerajaan di tanah Parahyangan ini.
Bukan hanya warga sekitar, namun gelaran itu menarik perhatian pula dari turis asing dari Australia.
Seremonial ini diawali dengan tarian Sunda yang menyambut rombongan para petinggi Kabupaten Ciamis dan budayawan.
Setelah itu mereka bersama sejumlah warga duduk dan menghelat doa bersama.
Mereka, para petinggi, budayawan, dan warga, memasang pagar dengan menggunakan paku.
Acara itu diakhiri dengan makan bersama dan pertunjukan seni budaya.
Antusiasme masyarakat terlihat. Mereka membawa makanan sendiri dari rumah.
Tradisi Ngikis dimaksudkan untuk memagari perilaku buruk yang lalu untuk berganti yang baru yaitu menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
"Konteks nya menggelar doa bersama. Memagari perilaku buruk untuk tiba di bulan Ramadhan," kata Muharram Ahmad Zajuli, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpora Kabupaten Ciamis.
Sementara itu, Dian Udeng Kusdiana, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis mengatakan even ini menjadi daya tarik wisata Situs Ciung Wanara Karangmulyan.