Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Akuntan

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengapa Kolak Identik dengan Bulan Ramadhan? Begini Asal-usulnya

27 Maret 2023   10:06 Diperbarui: 27 Maret 2023   10:12 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Kolak Identik dengan Bulan Ramadhan? Begini Asal-usulnya
Kolak pisang (cekaja.com)

Pisang yang digunakan untuk membuat kolak itu biasanya pisang kepok.

Dimana kata kepok itu bunyi lain dari kata kapok dalam bahasa Sunda atau Jawa yang berarti jera.

Maka dengan demikian, hal tersebut menjadi pengingat manusia untuk bertaubat kepada Allah SWT.

Kolak juga bisa berisi kolang-kaling atau telo pendem.

Kata pendem ini berasal dari kata pendam yang bermakna memendam atau mengubur jauh-jauh semua kesalahan serta perbuatan tak baik untuk menyucikan diri agar mendapatkan Ridho Allah.

Bahkan salah satu tontonan Ramadhan di televisi di antaranya dinamai "Kolak Ramadan".

Berburu takjil sudah menjadi salah satu keseruan bulan Ramadhan menjelang tibanya bedug puasa ditalu.

Di berbagai sudut kota menjamur mereka yang menjajakan takjil dengan harga yang relatif terjangkau.

Setelah seharian tidak makan dan tidak minum, alangkah nikmatnya berbuka.

Setelah dipilih buah apa saja yang akan dijadikan kolak. Seperti pisang, ubi, kolang-kaling, dan sebagainya.

Bahan-bahan lainnya untuk membuat kolak adalah,

Gula, garam, gula merah, santan, vanili, daun pandan, dan air.

Selamat berbuka puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun