Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Akuntan

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Awal Mula Umat Muslim Makan Sahur Saat Jalani Puasa Ramadhan

29 Maret 2023   11:07 Diperbarui: 29 Maret 2023   11:21 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal Mula Umat Muslim Makan Sahur Saat Jalani Puasa Ramadhan
Makan sahur (tirto.id)

Di kekinian kita sering mendengar sejumlah kelompok menggelar tradisi sahur untuk membangunkan orang.

Dengan teriakan, alat-alat rumah tangga seperti panci, piring, atau ember mereka keliling kampung dinihari.

Atau ada juga yang menggunakan alat-alat musik sembari membawakan lagu.

Sahur sudah menjadi makruh. Artinya bisa dilakukan, namun jika tidak pun tidak apa-apa dan membatalkan puasanya.

Menarik disimak kapankah mulai diciptakannya anjuran untuk makan sahur ini untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.

Pada saat itu ada salah seorang sahabat nabi yang bernama Qais bin Shirmah. Qais berprofesi sebagai buruh di sebuah perkebunan kurma.

Berpuasa pada waktu itu memang sudah dikenal dan dijalankan namun belum ada aturan yang jelas tentang sahur dan berbuka.

Dari pekerjaannya, Qais tiba di rumahnya pada waktu maghrib dan menanyai istrinya apakah ada makanan untuk berbuka puasa.

Karena memang tidak ada, maka istri Qais keluar rumah untuk mencari makanan.

Ketika sudah mendapatkan makanan itu dan tiba kembali di rumah, isteri Qais mendapati suaminya sedang tertidur.

Tak rela mengganggu, istri Qais tak rela membangunkan suaminya itu.

Ketika fajar mulai menyingsing Qais terbangun dan dengan demikian dia tak sempat untuk makan sahur.

Kendati demikian, dia tetap berpuasa pada hari itu.

Namun lantas Qais pingsan ketika melakukan pekerjaannya sehari-hari di perkebunan kurma.

Kejadian tersebut sampai ke telinga Muhammad SAW.

Inilah kemudian yang menjadi cikal bakal diturunkannya sabda Nabi Muhammad SAW agar makan sahur terlebih dahulu sebelum menjalani puasa di hari itu.

"Sesungguhnya makan sahur adalah berkah dari Allah SWT, maka jangan kalian lewatkan," (HR An Nasa'i dan Ahmad).

Sesudah itu lalu dikenal adanya 5 Sunnah dari Nabi Muhammad SAW mengenai makan sahur ini.

Sunnah artinya tidak dikerjakan tidak apa-apa, tapi jika dikerjakan akan mendatangkan pahala.

Apa saja?

Tak tidur sesudah sahur

Makan tiga butir kurma

Makan tak berlebihan

Makan di akhir waktu

Tak melewatkan

Penjelasan dari poin-poin di atas,

Tidur sesudah makan sahur dapat menghilangkan pahala.

Nabi Muhammad sendiri tak pernah tidur setelah sahur namun berzikir, sholat, dan ibadah lainnya.

Makan buah kurma pada saat sahur dan berbuka sangat dianjurkan karena kurma mengandung gula alami yang baik untuk energi tubuh.

Jumlah kurma yang dikonsumsi itu adalah yang ganjil.

Seperti halnya nabi Muhammad yang sahur dan berbuka dengan 3 butir.

Makanlah 7 butir saat sahur dan 3 butir saat berbuka.

Makan yang berlebihan tidak bagus untuk kesehatan. Baik pada saat sahur maupun berbuka.

Sabda Nabi: "makan dan minumlah, namun jangan berlebihan" (QS. Al-A'raf 31).

Makan di akhir waktu yang dimaksudkan adalah makan hanya beberapa saat sebelum waktunya Imsak.

Selain tauladan dan anjuran Nabi Muhammad SAW, makan sahur dari segi kesehatan juga membuat Anda mendapatkan energi untuk menjalani hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun