Rudy W
Rudy W Lainnya

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kurma Baik untuk Buka Puasa dan Dianjurkan, Apa Sebabnya?

15 April 2021   09:04 Diperbarui: 15 April 2021   09:22 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurma Baik untuk Buka Puasa dan Dianjurkan, Apa Sebabnya?
Buka puasa dengan kurma (megapolitan.kompaa.com)


Mengonsumsi gula sering dikaitkan dengan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.

Mengonsumsi gula secara berlebihan oleh para ahli kesehatan dikaitkan dengan obesitas dan penyakit kronis lainnya seperti diabetes melitus.

Bahaya mengonsumsi gula yang berlebihan antara lain dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan penuaan dini.

Mengonsumsi gula terutama yang mengandung fruktosa, seperti jus atau soda, dapat menyebabkan resistensi hormon leptin yang menyebabkan tubuh akan selalu merasa lapar. 

Rasa lapar mendorong seseorang untuk terus makan. Itulah yang menyebabkan obesitas.

Namun itu tidak berarti gula tidak diperbolehkan sama sekali untuk dikonsumsi. Dalam jumlah tertentu gula diperlukan tubuh untuk membangkitkan energi.

Jika kekurangan gula, tubuh bahkan tidak dapat berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, otak adalah salah satu bagian tubuh yang membutuhkan gula. Tanpa gula, maka otak tidak dapat bekerja dengan normal.

Gula juga bermanfaat untuk membangun dan mempertahankan massa otot.

Gula yang dikonsumsi juga akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk asam lemak, dan asam amino. Sehingga pada saatnya kedua bentuk tersebut akan dipecah menjadi energi.

Ketika gula diperlukan supaya tubuh tidak lemas, akan tetapi jika kebablasan maka itu akan membahayakan. 

Oleh karenanya Kementerian Kesehatan RI menetapkan rumus untuk pengonsumsian gula ini yaitu 4 sendok makan, atau setara dengan 50 gram per harinya.

Dengan kata lain kita harus hati-hati agar tidak mengonsumsi gula ini melebihi anjuran yang sudah ditetapkan.

Gula bukan hanya "gula asli" dalam artian gula pasir yang dikonsumsi bersama kopi, teh manis, atau segala sesuatu makanan yang dicocol dengan gula. Tapi juga segala makanan atau minuman yang mengandung gula.

Seperti soft drink, kue-kue, kolak, es cendol, jajanan pasar, dan sebagainya. Dalam setiap makanan yang dikonsumsi itu ada jumlah kandungan gulanya.

Dalam kemasan makanan atau minuman biasanya dicantumkan betapa kandungan gulanya. Hal tersebut harus Anda perhatikan.

Anjuran lainnya datang dari American Heart Association (AHA) yang merekomendasikan asupan gula ini, untuk dewasa pria adalah 9 sendok teh (150 kalori), dan wanita 6 sendok teh (100 kalori) per harinya.

Selain gula pasir (gula putih biasa), gula olahan lainnya seperti gula aren atau gula batu juga termasuk kedalam gula seperti yang dimaksudkan di atas dan harus diperhatikan jumlah asupannya.

Jika memang gula dibutuhkan untuk energi, dan di lain saat berbahaya jika dikonsumsi, adakah alternatif lain untuk itu?

Sejumlah buah-buahan dapat dijadikan alternatif untuk memperoleh glukosa atau gula alami yang diperlukan tubuh, salah satunya adalah kurma.

Sehubungan dengan bulan puasa sekarang ini, tidak sedikit bahasan tentang buah kurma, buah yang konon dulu asalnya dari Timur Tengah.

Ramadhan di seluruh dunia memang identik dengan buah kurma ini. Dimana-mana, di mall, pasar, dan tempat-tempat lainnya banyak bermunculan buah kurma ini.

Sejumlah penelitian menyebutkan jika kurma baik dikonsumsi untuk buka puasa karena salah satunya kurma mengandung glukosa alami yang baik untuk membangkitkan energi setelah seharian berpuasa.

Bahkan Nabi Muhammad SAW juga bersabda jika Engkau berbuka puasa, minumlah air putih dan kurma.

International Journal of Food Sciences and Nutrition melaporkan hasil studi jika kurma mengandung nutrisi yang beragam dan berperan mengembalikan energi yang hilang karena berpuasa.

Di atas disebutkan jika gula juga bermanfaat untuk otak. Penelitian menyebutkan manfaat lainnya dari kurma ini adalah untuk mencegah Alzheimer. Alzheimer ini disebabkan karena adanya peradangan di otak.

Kurma ternyata dapat mengurangi peradangan itu. Kalau plak menumpuk di otak maka hal tersebut dapat menyebabkan kematian sel otak. Nah, kurma ini sangat bagus guna mencegah terbentuknya plak itu.

Kurma juga mengandung berbagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko (selain Alzheimer yang sudah disebutkan di atas), juga kanker dan diabetes. Atau dengan kata lain kurma menangkal radikal bebas.

Kurma yang mengandung serat dan asam amino bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan dan membuat organ bekerja secara maksimal. Dalam berpuasa, selama 12 jam lebih pencernaan diistirahatkan. 

Kendati lambung tidak terisi, namun kurma membantu usus mengeluarkan kotoran dan mencerna.

Itulah sebabnya mengapa kurma sangat dianjurkan untuk buka puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun