Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Administrasi

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jangan Datang, Kami yang ke Rumah Connecting Happiness

8 Mei 2020   19:28 Diperbarui: 8 Mei 2020   19:33 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Datang, Kami yang ke Rumah Connecting Happiness
Dokumentasi Ramadan tahun lalu ketika pejabat Pemkab Bangka menyerahkan santuan kepada anak yatim piatu (dokpri)

" Kita sudah tidak boleh lagi mengumpul orang banyak, nanti zakatnya kami yang antar langsung ke rumah mereka yang berhak meberimanya;" kata Hamdi anggota UPZ masjid Agung Sungailiat ketika saya hubungi. 

Sebelumnya zakat fitra, infaq dab sedekah yang terkumpul melalui UPZ penyerahan dilakukan dengan dibagikan kupon kepada mereka yang berhak menerimanya. Para penerima ini yang mengambil sendiri ke masjid dengan menunjukkan kupon yang telah diterima.

Di tengah pandemi ini UPZ masjid Agung Sungailiat membaliknya. UPZ yang mendatangi penerima zakat ke rumah masing-masing. Semakin terasa apa yang dinamakan Connecting Happiness. Kegembiraan bersama di tengah Ramadan hingga Idul Fitri nanti akan terasa.

UPZ masjid Agung Sungailiat sudah mulai memberikan pelayanan, Jumat (8/5) namun masih sepi.

"Belum ada yang mengantar zakat," ujar Hamdi.

Bagaimana petugas UPZ menberikan pelayanan? Sudah pasti akan menerapkan SOP protokol kesehatan. Seperti pembayar zakat dan amil zakat tidak bersalaman (menyentuh tangangan) saat ijab kabul. Tetap menjaga jarak. Ada tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun untuk mereka yang datang membayar zakat. Pakai masker untuk amil zakat maupun yang membayar zakat. Semoga aman dari Corona.

Sedekah Online

Saya lebih cenderung membayar zakat fitrah diganti dengan uang saja di tengah pandemi ini. Biasanya pakai beras. Pembayarannya menggunakan mobile bangkin saja. Lebih aman. Tapi UPZ di daerah kami belum melayani secara online. Keinginan itu saya urungkan karena sulit meninggalkan kebiasaan. Membayar zakat mendatangi amil zakat dengan niat dan kemudian di doakan amil zakat. Kebiasaan yang sayang kalau ditinggalkan.

Biasanya saya membayar zakat fitrah dengan beras. Pesan almarhum ayah saya bahwa membayar fitra itu dengan beras karena kita memberi orang makan. Bila dengan uang bisa saja uang yang diterima bukannya dibeli beras tapi dibelikan pulsa internet. Tapi kali ini pesan itu saya langgar karena lagi pandemi Covid-19.

Sedangkan untuk zakat fitra di Bangka kali ini sebesar 2,5 kg beras atau uang Rp 32.500 per jiwa. Tidak hanya zakat fitra, tapi juga zakat harta, fidia, infaq dan sedekah juga diterima UPZ. Kecuali zakat fitrah yang saya bayar langsung melalui UPZ, tapi untuk sedekah lainnya saya lebih memilih secara online saja.

Sejumlah aplikasi saat ini tersedia untuk bisa bersedekah. Aplikadi belanja online juga menerima donasi termasuk dalam upaya membantu penanggulangan Covid-19. Secara online lebih aman. Sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Sungailuat, 8 Mei 2020/15 Ramadan 1441 H

Rustian Al'Ansori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun