Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan
Mudik dan Kisah Nabi Ibrahim
Maka di zaman ini tak lagi dimungkinkan muncul pengelana sejati yang sekaliber Nabi Ibrahim atau sekelas pengelana Arab bernama Ibnu Battuta.
Yang pasti, bagi sebagian manusia modern, terutama orang Indonesia, mudik ke kampung halaman menjadi agenda rutin tahunan setiap jelang Idul Fitri, yang hari-hari ini membuat semua orang sibuk dan menyibukkan diri dengan suasana mudik.
Bahkan saking besarnya cinta akan kampung kelahiran, dalam banyak kasus seseorang yang hidup di ibukota berwasiat untuk dimakamkan di kampung halamannya, kelak ketika ia meninggal dunia. Padahal menurut anjurannya, seseorang lebih diutamakan dikuburkan di dekat titik kematiannya (baca kasus tentara Islam yang mati dalam Perang Uhud).
Sedemikian rupa, sehingga mudik bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Jika ditanya kenapa mudik? Salah satu alasan utamanya adalah merawat silaturahim dengan keluarga dan handai tolan di kampung asal.
Lalu apakah Nabi Ibrahim tidak kangen dengan kampung halamannya dan tidak ingat bersilaturahim dengan anggota keluarga intinya di Ur, Irak? Tentu sulit untuk menjawabnya.
Selamat menikmati suasana mudik, dan kali ini, saya memilih tidak mudik.
Syarifuddin Abdullah | Jakarta, 27 April 2022/ 24 Ramadhan 1443H