syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Penulis

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bersedekah dengan Cara yang Inspiratif

12 Maret 2024   05:30 Diperbarui: 12 Maret 2024   05:41 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersedekah dengan Cara yang Inspiratif
Dokumentasi pribadi

"Tentu tidaklah, Bang", jawab si AF sambil tersenyum dan kemudian melanjutkan: "Bang, kamu lihat sekumpulan anak-anak yang sedang bermain itu, tawari mereka makan bakso yang sudah saya bayar itu".

"Kalau baksonya masih sisa, tawarin kepada anak-anak muda dan ibu-ibu tetangga saya di sepanjang gang ini", lanjutnya.

"Nah, kalau semua orang di gang ini sudah makan bakso, dan ternyata baksonya masih sisa juga, Abang terus jalan berjualan secara normal, dan kalau ada yang mau beli, sajikan baksonya, tapi kalau pembeli itu mau bayar, jangan ambil uangnya! Bilang saja baksonya gratis, karena sudah diborong oleh seseorang."

Singkat cerita, di sore hari itu, AF merasakan suasana batin yang plong dan bahagia, karena sudah membuat gembira anak-anak dan tetangga yang makan bakso gratisan sore itu. Dan pada saat yang sama, membahagiakan dan mengurangi beban si Tukang Bakso, karena hari itu dia tidak harus keliling kampung berjualan bakso yang kadang sampai malam, yang belum tentu laku terjual semuanya.

Membayar tagihan rekening listrik masjid

Teman lain, sebut saja si Fulan, memilih bersedekah yang juga tak kalah inspiratifnya. Tanpa menyebut sejak tahun berapa persisnya, Si Fulan bercerita telah bersedekah rutin dengan cara membayar rekening listrik masjid di kampung asalnya.

Nilainya tidak terlalu besar (kurang dari Rp200.000). Dan nilainya bertambah sedikit untuk tagihan bulan Ramadhan.

Kepada pengurus masjid, si Fulan menyampaikan niat dan komitmen akan membayar tagihan listrik masjid, selama kondisi keuangannya masih memungkinkan.

Selain itu, jika instansi tempatnya bekerja menugaskannya ke kota lain, setelah tiba di lokasi penempatan yang baru, hal pertama yang dilakukan adalah mencari masjid, lalu menyampaikan komitmennya kepada pengurus masjid bahwa dirinya akan membayar rekening listrik masjid tersebut selama bertugas di kota tersebut.

Sambil bercanda ke saya, Si Fulan bercerita begini: komitmen bersedekah dengan cara membayarkan rekening listrik masjid di kampung asli, atau rekening listrik di tempat penugasan baru, saya melakukannya dan memposisikannya sebagai "jimat keselamatan".

Berbagi takjil gratisĀ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun