Safniyeti
Safniyeti Dosen

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Tempoyak" Nikmat Disandingkan dengan Nasi Saat Berbuka Puasa

11 Mei 2020   23:55 Diperbarui: 11 Mei 2020   23:57 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Tempoyak" Nikmat Disandingkan dengan Nasi Saat Berbuka Puasa
Olahan Tempoyak dan Ikan Nila (Sumber : cookpad.com)

"Saya kalau ke Sumatera suka aneh. Masa Durian basi dimakan". Kata seorang teman kala itu. 

Durian basi yang dimaksud teman saya itu adalah tempoyak atau tempuyak. Tempoyak memang kebanyakan ditemukan di Sumatera seperti Jambi, Lampung, Palembang, Bengkulu, dan Riau. Selain itu tempoyak juga ditemukan di Kalimantan. Tempoyak merupakan buah durian yang difermentasikan dan kemudian diolah menjadi lauk dan sambal. 

Di Bengkulu sendiri, tempoyak banyak ditemukan saat musim buah durian. Melimpahnya buah durian membuat para pedagang memfermentasikan buah tersebut agar tidak mubazir. 

Buah durian lokal memiliki kandungan air lebih sedikit dibandingkan durian impor sehingga lebih mudah untuk difermentasikan. Berikut cara membuat tempoyak :

1. Siapkan daging buah durian yang telah matang, kemudian pisahkan bijinya.

2. Masukkan daging buah ke dalam toples dan tambahkan garam secukupnya. Aduk rata dan tutup toples dengan rapat agar udara tidak masuk ke dalamnya. 

3. Diamkam selama 1 minggu.

4. Buka toples setelah 1 minggu dan aduk rata. Tempoyak siap diolah. Jika ingin lebih awet maka simpan dalam kulkas.

Tempoyak, Buah Durian yang difermentasikan (Sumber : detikFood)
Tempoyak, Buah Durian yang difermentasikan (Sumber : detikFood)

Tempoyak dapat diolah dengan ikan patin, ikan nila, ikan baung, udang, bahkan daging ayam. Selain itu, tempoyak juga dapat diolah menjadi sambal. Sambal khas dengan aroma durian. Ibu saya sering membuat sambal tempoyak yang dicampur dengan teri dan petai. Berikut resep sambal tempoyak campur teri dan petai : 

Bahan : 

1. Petai, kupas dan dibelah menjadi 2 secukupnya

2. Teri medan yang telah direndam air panas secukupnya

3. 2,5-3,5 Sdm tempoyak atau secukupnya 

4. Cabai rawit atau sesuai selera

5. Cabai Merah atau sesuai selera

6. 7 Siung Bawang Merah

7. 3 Siung Bawang Putih

8. 1 Bungkus terasi

9. 1 Ruas lengkuas dan memarkan

10. 2 Lembar daun salam

11. 1 Cm Serai

12. Gula dan garam secukupnya 

13. Minyak goreng secukupnya

14. Air secukupnya

15. Penyedap rasa (sesuai selera)

Cara Membuat :

1. Siapkan semua bahan.

2. Giling hingga halus cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, terasi, dan garam secukupnya.

3. Panaskan wajan dan tambahkan minyak goreng secukupnya.

4. Tumis bahan yang sudah digiling hingga berubah warna, kemudian tambahkan daun salam, lengkuas, dan serai

5. Tambahkan teri, petai, dan tempoyak 

6. Tambahkan air, garam, dan gula sesuai selera. Boleh ditambah penyedap rasa jika perlu

7. Aduk hingga kadar air berkurang (terlihat mengental)

8. Hidangkan dengan nasi hangat dan lauk

Sambal Tempoyak Campur Teri dan Petai (Sumber : cookpaad.com)
Sambal Tempoyak Campur Teri dan Petai (Sumber : cookpaad.com)

Buka puasa anda dijamin makin nikmat...

Jika ingin mengolah tempoyak jadi lauk dengan campuran ikan, udang, dan ayam, berikut resep yang telah saya rangkum dari berbagai sumber.

1.  Tempoyak Campur Udang


2. Tempoyak Ikan Nila


3. Ayam Goreng Saos Tempoyak


Sekian olahan sajian berbuka puasa berbahan dasar buah lokal yakni Durian. 

Inspirasi dari tempoyak Bengkulu.

Semoga buka puasa anda semakin nikmat dengan "Tempoyak"

Selamat mencoba..

***$y

11 Mei 2020



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun