Cahaya Ramadhan: Rasyid Si Kecil Belajar Puasa
Rina: "kakak juga bangga padamu adikku tersayang, pada kakak seumur kamu, kakak hanya puasa setengah hari"
Rasyid: "terima kasih bapakku, ibuku yang cantik, dan kakak tersayangku, dan kemudian Rasyid berkata: "Bu, kue-kue itu pasti enak sekali, kan?"
Rahmiah tersenyum lembut mendengar ucapan Rasyid.
Rahmiah: "Tentu, Nak. Semoga kamu suka. Ini kue spesial untuk berbuka hari ini."
Rasyid: "Terima kasih, Bu. Bu, aku ingin bilang... kamu adalah ibu terbaik di dunia ini."
Rahmiah tersenyum bahagia mendengar kata-kata dari anaknya, dan mereka merayakan momen tersebut dengan kebahagiaan dan kasih sayang.
Dengan latar belakang keluarga yang penuh cinta dan kebahagiaan, Rasyid belajar banyak hal selama bulan Ramadan. Ia merasakan betapa pentingnya nilai-nilai seperti kesabaran, belas kasihan, dan rasa syukur dalam hidupnya.
Ketika akhirnya bulan Ramadan berakhir, Rasyid merasa bangga atas pencapaian dirinya. Ia belajar bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperkuat iman, belas kasihan, dan rasa syukur.
Dengan penuh kebahagiaan dan kebanggaan, Rasyid bersyukur atas kesempatan yang diberikan Allah untuk menjalani puasa pertamanya. Keluarganya, dengan kasih sayang dan dukungan mereka, telah membantu Rasyid tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh cinta. Meskipun hidup dalam keterbatasan, mereka selalu bersyukur atas kasih sayang yang mereka miliki satu sama lain.
*Pesan Moral cerita ini:*
1. *Keluarga dan Kasih Sayang*: Dalam keterbatasan, keluarga Rasyid saling mendukung, menciptakan kebahagiaan, dan bertumbuh dalam kasih sayang.
2. *Semangat Belajar dan Berkembang*: Rasyid menunjukkan semangatnya belajar, mencoba hal baru, dan berkembang melalui pengalaman.
4. *Bersyukur dan Menerima Proses*: Meskipun keterbatasan, keluarga Rasyid bersyukur dan menerima setiap proses hidup dengan lapang dada.
*Semoga bermanfaat*
*Selamat menjalankan ibadah puasa*
*SALAM SEHAT dan SUKSES UNTUK SEMUA*