Salma Shibghotun
Salma Shibghotun Mahasiswa

"Sungguh orang yang mulia dan beruntung ialah orang yg hatinya dingin dan sejuk dr persoalan dunia, dan hatinya senantiasa panas terbakar oleh api cinta dan kerinduan kepada Sang Pencipta" ~ MR. H.S.M Irfa'i Nachrawi an-Naqsyabandi Q.S

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadhan Usai, Terbitlah Syawal - Penyempurnaan Berkah di Bulan Ramadhan

18 April 2024   21:00 Diperbarui: 18 April 2024   21:19 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Usai, Terbitlah Syawal - Penyempurnaan Berkah di Bulan Ramadhan
(Sumber : Pinterest by Kurnia Meylatika)

1. Puasa Syawal pahala puasa setahun penuh 

Meskipun Ramadhan dinyatakan selesai usai dilaksanakan hari raya Idul Fitri, namun kita sebagai umat muslim kita memiliki kesempatan untuk bisa menambah berkah dan kesempurnaan dalam ibadah bulan Ramadhan. Tepatnya pada tanggal 2 - 7 Syawal dengan melakukan puasa 6 hari berturut-turut setelah hari raya Idulfitri, puasa ini disebut sebagai puasa sunnah Syawal.  

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, “Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun" (HR. Muslim).
Juga diriwayatkan oleh  Imam An-Nasa'i dan Ibnu Majah bahwa, "Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan, dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun" (HR. An-Nasa'i dan Ibnu Majah. Dicantumkan sebagai shahih At-Targhib).

2. Bulan diperkuatnya tali silaturahim

Keutamaan bulan Syawal tentunya menjadi kesempatan besar bagi umat Islam untuk mempererat tali silaturahmi dengan sanak saudara, sahabat, maupun tetangga.

Hal ini sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt untuk menjaga hubungan dengan bersilaturahmi yang dijelaskan kitab-Nya, Al- Qur’an surah An-Nisa ayat 36, yakni:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا

Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā.

Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri” (QS. An-Nisa:36) 

 3. Pahala sunnah mengadakan pernikahan di bulan Syawal

Selain berpuasa dan bersilaturahmi, keutamaan bulan Syawal lainnya yakni dengan dianjurkan dilaksanakannya pernikahan di bulan Syawal. Yang mana, hal ini dilansir dari Islampos.com, keutamaan melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal bertujuan untuk menentang tradisi pada zaman jahiliyah. Dimana kala itu kebanyakan orang tidak ingin melakukan pernikahan di bulan Syawal sebab khawatir akan membawa kesialan atau malapetaka.  Hal tersebut terjadi sebab ada di suatu tahun Allah Swt menurunkan wabah  yang bertepatan di bulan Syawal yang mengakibatkan banyaknya kematian termasuk pasangan penganti dan masih banyak lagi takhayul lain yang dipercayai oleh orang-orang di masa jahiliyah yang berkaitan dengan menikah di bulan Syawal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun