Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Freelancer

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

3 Golongan Orang yang Puasanya Tertolak, Naudzubillah

14 Maret 2024   01:52 Diperbarui: 14 Maret 2024   01:54 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Golongan Orang yang Puasanya Tertolak, Naudzubillah
Ilustrasi orang yang rugi. (Andrea Piacquadio/pixels.com

Begitu buku rekeningnya sudah ada, tetapi kita tidak punya KTP yang sesuai dengan pemilik rekening tersebut, tentu pihak bank tidak akan memberikan izin untuk menarik uang kita itu.

Begitu juga dengan akhirat kelak, mungkin kita memiliki puasa selama 30 hari berturut-turut alias tidak ada yang bolong. Namun, selama kita tidak mempunyai 'password' salat lima waktu, maka pahala puasa tersebut tidak bisa kita 'panen.'

2. Orang yang berpuasa tetapi tidak mampu menahan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat.

Untuk golongan yang merugi dalam puasanya ini, mari kita ambil kasus orang yang gemar bergosip.

Imam Al-Ghazali, di dalam bukunya "Kitab Puasa", dengan sangat luar biasa mengibaratkan puasa itu seperti buah yang matang dan segar.

Seseorang yang melakukan suatu perbuatan maksiat, maka (pahala) puasa/buah tersebut teriris oleh dosa.

Lalu, jika ia berbuat satu dosa lagi, teririslah lagi puasanya, melakukan maksiat, teriris. Dosa, teriris, dan seterusnya, sampai habis isi dari buah tersebut, meninggalkan bijinya. Apakah bisa kita nikmati kalau tinggal bijinya? Tentu tidak.

Begitulah orang yang berpuasa tetapi tidak mampu mencegah dirinya dari perbuatan maksiat. Dia tidak makan dan minum, tidak juga bersetubuh sehingga secara rukun puasanya sah, tetapi akibat gosip (ghibah), jadi terkikislah puasanya.

Kemudian, ia bohong, puasanya terkikis, lalu dia dengan sengaja melihat aurat orang lain, maka terkikis lagi puasanya.

Ditambah menipu, lagi-lagi puasanya terkikis. Belum cukup sampai di situ, ia kemudian korupsi dengan menandatangani nota atau kwitansi palsu, terkikis puasanya.

3. Orang yang tetap sama, baik sebelum maupun setelah bulan Ramadan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun