Satu Malam Lailatul Qadar Bernilai Ibadah 80 Tahun?
Bulan Ramadan merupakan sebuah bulan kemuliaan, di mana bulan ini menjadi momen penghapus dosa, dikabulkannya doa-doa seorang hamba, dan bulan diturunkannya Al-Qur'an.
Lalu, ada satu momen lagi yang sangat spesial di mana umumnya orang-orang beriman sangat menanti-nantikannya, yaitu malam lailatul qadar.
Secara umum, lailatul qadar didefinisikan sebagai malam yang penuh kemuliaan.
Sementara itu, Ustadz Abdul Somad, di dalam kanal YouTube Ustadz Abdul Somad official, mendefinisikan lailatul qadar sebagai malam yang penuh keberkahan sebagaimana yang tercantum pada firman Allah SWT surah Ad-Dukhan ayat 3,
"Sesungguhnya, Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi..."
Kitab Tafsir Al Quranil Adzim, yang ditulis oleh Ibnu Katsir, menjabarkan beberapa keutamaan dari malam lailatul qadar.
Di dalam kitab tersebut, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad tengah berkumpul bersama para sahabat dan bercerita tentang empat orang dari Bani Israil.
Keempatnya orang ini merupakan sosok Muslim sekalipun yang tidak pernah meninggalkan ibadah. Mereka menghabiskan waktu malam-malamnya dengan beribadah, dan mengisinya dengan jihad fii sabilillah di kala siang.
Diceritakan juga bahwa kaum ini tidak pernah melakukan maksiat meski sekejap mata selama 80 tahun.
Lantas, hal yang dilakukan keempat orang dari Bani Israil ini membuat para sahabat yang mendengar kisah Rasulullah terkulai lemas, karena hal demikian dirasa tidak mungkin dapat dilakukan oleh mereka.
Untuk itulah, Allah menurunkan surah Al- Qadar sebagai kabar yang membahagiakan bagi kaum muslimin.
Surat Al-Qadar menjadi kabar yang menggembirakan para sahabat lantaran lamanya waktu pengerjaan amal kebajikan yang dilakukan oleh kelompok Bani Israil tersebut, tentu saja tidak mungkin melampaui seribu bulan.
Maka dari itu, jika seorang Muslim mendapatkan malam lailatul qadar satu kali saja seumur hidup, maka itu sudah melebihi amalan empat orang dari kalangan Bani Israil yang tidak pernah berbuat dosa selama 80 tahun.
Upaya Mendapatkan Lailatul Qadar
Masih menurut Ustadz Abdul Somad, terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan kaum Muslim untuk meraih malam malam lailatul qadar.
Orang dapat yang meraih malam lailatul qadar adalah mereka yang menghidupkan malam dengan mengerjakan beberapa amalan saleh, antara lain adalah ibadah salat (tarawih, witir, tahajud, sunnah, rawatib, dan tahiyatul masjid).
Di samping itu, mengerjakan amalan yang dapat menghidupkan malam lailatul qadar, yaitu adalah berzikir dan membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an di dalam salat lebih afdhol, sedangkan bagi yang tidak sanggup, bisa melakukan salat sambil duduk.
Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar
Berkenaan dengan ciri-ciri orang yang mendapatkan lailatul qadar, Buya Yahya dalam YouTube Al-Bahjah TV, menyebut bahwa terdapat setidaknya 5 ciri-ciri orang yang mendapat lailatul qadar:
1.Terjadi perubahan ke arah lebih pada diri seseorang.
Perubahan-perubahan ini akan tampak jelas setelah bulan Ramadan usai.
Contohnya, pada waktu sebelum bulan Ramadan kita suka berbuat maksiat, lalu setelah Ramadan selesai, maksiat dan dosa tersebut berkurang.
2. Meningkatnya ibadah seseorang.
Ciri-ciri orang yang mendapatkan malam lailatul qadar berikutnya dapat terlihat dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari kita.
Contoh, perubahan sikap kita sebagai suami menjadi lebih lembut dan penuh kasih sayang terhadap istrinya. Begitu pun sebaliknya, sikap istri kita lebih hormat dan tidak mudah emosi.
3. Menjadi pribadi yang semakin baik, baik dari segi sifat maupun sikap.
4. Semakin dekat kepada Allah.
5. Semakin dekat dengan sesama manusia.
Kelima hal di atas adalah tanda bahwasannya seseorang mendapatkan lailatul qadar dan tanda amal yang dikerjakan selama bulan Ramadan diterima oleh Allah.
Demikian pembahasan tentang malam laitul qadar meliputi keutamaan, cara mendapatkan, serta seseorang yang mendapatkan malam yang penuh berkah tersebut.
Semoga kita semua diberi kesempatan untuk mengalami momen yang mulia ini sebelum berakhirnya masa hidup kita di dunia.