Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Full Time Blogger

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memaknai Sakit dan Sehat dalam Islam

11 April 2022   11:25 Diperbarui: 11 April 2022   11:41 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Sakit dan Sehat dalam Islam
ilustrasi Hidup Sehat (Republika)

Dengan kata lain sederhananya begini, ada hal-hal yang di luar nalar manusia terjadi. Kita sebagai manusia tidak mungkin memikirkan sesuatu sepanjang itu, kemudian kita sebagai manusia sudah pasti langsung disibukkan oleh urusan duniawi lainnya.

Lantas kalau ada anggapan bahwa orang beriman itu seolah kebal Covid-19 dalam kaitannya masuk dalam kategori penyakit maka Penulis merasa bahwa pemikiran tersebut perlu dikoreksi dan dikaji mendalam.

Penulis mencoba ajarkan satu hal dalam ajaran Islam yaitu bersih merupakan bagian dari iman. Konteks "bersih" ini majemuk atau sangat luas, akan tetapi bilamana tertuju pada salah satunya hidup sehat maka bersih itu sesuatu yang masuk diakal atau logis. Semisalkan, sebelum makan makan Anda mencuci tangan terlebih dahulu agar tidak ada bakteri yang dapat menyebabkan penyakit masuk ke mulut Anda.

Sadar tidak sadar, hal itu (cuci tangan) ini sudah menjadi pendoman hidup yang tidak bisa Anda pisahkan. Kenapa Anda melakukannya? Karena pedoman tersebut tepat. Dalam arti konotasi, bersih bermakna baik, seperti halnya Anda memandang orang yang bersih adalah orang yang baik pribadinya.

Oke sekarang kita buat twist. Andai kata Anda beriman, Anda pola hidup sehat, rajin berolahraga, makan makanan 4 sehat 5 sempurna, dan Anda sudah mematuhi protokol 3M. kemudian secara tiba-tiba Anda harus dirawat karena sakit dan penyakit yang Anda derita yaitu Covid-19. Pertanyaan Penulis nih cuma satu, terus Anda mau bilang apa?

Bukankah katanya Allah Swt. melindungi Anda? Anda yakin Anda tidak akan kena Covid-19 karena hidup bersih. Anda konsisten bilang ke khalayak umum bahwa tidak udah takut dengan Covid-19 bahkan tidak perlu di vaksin. Dan pada kenyataannya Allah Swt. seolah membalikkan dunia hingga Anda terbaring karena Covid-19. Luar biasa bukan kuasa Allah Swt.

Saat Anda terbaring lemah, seratus persen yang Anda inginkan saat itu ialah ingin sehat kembali dan satu-satunya dzat yang memungkinkan hal itu ialah Allah Swt. Seperti yang Penulis katakan diawal bahwa sakit dan sehat datangnya dari Allah Swt.

Kenapa Penulis katakan demikian? Loh logis saja semakin manusia berumur semakin banyak nikmat yang Allah Swt. tarik dari peredaran. Sudah menjadi sunnatullah ketika manusia renta maka nikmat yang kelak manusia rasakan kian berkurang, semisal mata yang plus, pendengaran yang mulai berkurang, gigi yang mulai tanggal, rambut yang memutih, kulit yang mulai keriput, dan munculnya beragam penyakit yang menghinggapi diri. Dan semua itu adalah tanda-tanda akan kuasa Allah Swt. terhadap manusia.

Jadi pada hakikatnya apa inti dari materi Penulis bahas ini? Penulis berharap semoga kita sebagai manusia maka pandai-pandailah bersyukur kepada Allah Swt. dan janganlah kita menjadi pribadi yang takabur dengan mengataskan-Nya.

Sehat dan sakit itu sudah merupakan sunnatullah, suka tidak suka, mau tidak mau, dua hal itu sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup manusia. Boleh jadi Anda tidak percaya, tetapi ketika nanti Anda sakit maka semoga Anda sudah menjadi orang beriman. Karena hanya orang-orang berimanlah, mereka orang yang pandai bersyukur kepada Allah Swt. baik dalam keadaan suka maupun duka dan Allah Swt. sangat sayang kepada golongan tersebut.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun