Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Serunya Antusiasme Masyarakat Berburu Takjil: Roda Ekonomi Berputar Kencang dan Persatuan Semakin Erat

18 Maret 2024   14:19 Diperbarui: 18 Maret 2024   18:53 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya Antusiasme Masyarakat Berburu Takjil: Roda Ekonomi Berputar Kencang dan Persatuan Semakin Erat
Umat muslim di Indonesia hari ini mulai menjalankan ibadah puasa.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi setiap umat muslim. Kehadirannya tidak hanya memberikan keberkahan dan dilipatgandakannya amal-amal kebaikan saja, tetapi memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat itu sendiri.

Ternyata keistimewaan bulan penuh keberkahan ini juga bisa dirasakan tidak hanya dari sisi 'spiritual' saja. Tetapi banyak aspek-aspek lain di dalam masyarakat yang turut ikut merasakan keberkahan yang dibawa oleh bulan Ramadan tersebut.

Salah satunya adalah bagaimana roda perekonomian masyarakat yang berputar begitu cepatnya. Di mana momentum Ramadan ini membuat daya beli masyarakat meningkat berkali-kali lipat dibandingkan hari biasanya. Dan dari sini UMKM akan merasakan keberkahannya yaitu dengan meningkatnya omset penjualan.

Selain itu, bulan Ramadan juga bisa menjadi sebuah peluang bagi siapa saja yang ingin membuka usaha bisnisnya. Mungkin kita sering mengamati bahwa setiap tahunnya, jumlah pelaku usaha yang berjualan ketika Ramadan selalu mengalami peningkatan secara terus-menerus.

Maka tidak mengherankan jika bulan Ramadan ini dianggap sebagai 'vitamin' bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tidak hanya soal daya beli masyarakat yang meningkat drastis, tetapi jumlah uang beredar (JUB) yang juga akan mengalami peningkatan.

Kemudian ini menjadi sebuah perpaduan kombinasi yang baik karena keduanya berjalan beriringan. JUB naik dan daya beli masyarakat naik, yang artinya terjadi perputaran ekonomi yang sehat karena keduanya menghasilkan value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.

Baru-baru ini sosial media dihebohkan dengan konten saudara kita yang non-muslim yang juga turut ikut memeriahkan bulan suci Ramadan tahun ini. 

Berbagai pengguna sosial media TikTok membagikan momen keseruan mereka ketika berburu takjil di sore hari. Bahkan mereka tak segan untuk datang lebih awal dibandingkan masyarakat yang menjalankan ibadah puasa itu sendiri. Banyak gurauan yang saling dilemparkan di antara masyarakat yang muslim maupun non-muslim. 

Mulai dari permintaan maaf karena sudah lebih dahulu memborong takjil sehingga masyarakat yang berpuasa tidak kebagian, hingga celotehan lucu seperti "bagimu agamu dan bagiku takjilmu" atau "puasa adalah kewajibanmu tetapi takjil adalah hak kita bersama".

Momen hangat ini juga terus menerus dibagikan melalui konten-konten video baik dari saudara kita yang muslim maupun non-muslim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun