Siapa Bilang Guru Tidak Sibuk Saat Ramadan: Ngajar - Tadarus - Life Balance
Banyak yang bilang pekerjaan guru itu enak, kalau muridnya libur, maka gurunya juga libur. Kalau muridnya pulang awal karena puasa, gurunya juga santai-santai pulang awal. Stereotype ini tentunya salah besar, sebuah pemikiran umum yang banyak orang tidak tahu, bahwa yang terjadi sebenarnya justru banyak guru yang sibuk pada saat bulan Ramadan.
Sekolah kami bisa dikatakan justru sangat sibuk akan kegiatan seabrek ketika Ramadan tiba, mulai dari mengatur acara pawai kirab menyambut Ramadan, menghias kelas dengan nuansa Ramadan,acara bakti sosial berbagi sembako dengan masyarakat sekitar, bazar pakaian bekas dari siswa, hingga acara pentas seni Islami dan unjuk hafalan Qur'an di hadapan umum, belum lagi tiap harinya guru mendesain pembelajaran yang ada tambahan nilai-nilai agama.
Apalagi momentum Ramadan kali ini, bersamaan dengan penyusunan raport tengah semester genap, benar-benar menambah kesibukan yang tiada hentinya bagi para guru.
Semua pekerjaan pasti memiliki konsekuensi kesibukan tersendiri, namun masih banyak masyarakat yang menganggap pekerjaan guru itu tidak terlalu sibuk dan banyak santainya, dengan hanya melihat parameter jadwal pembelajaran peserta didik.
Menjadi guru yang 'sebenar-benarnya' guru justru benar-benar sangat sibuk, dan harus pintar-pintar mengatur waktu dan menyeimbangkan antara mengajar, urusan administrasi, menjaga hubungan dengan para orang tua wali, hingga turut aktif dengan kegiatan-kegiatan sekolah.
Bagi guru yang mengajar dengan setulus hati, ketika 'perform' mengajar saat berpuasa memang benar-benar menguras energi yang cukup banyak baik fisik dan pikirannya. Untuk urusan administrasi saja, seperti RPP dan laporan perkembangan saja, banyak guru mengerjakannya selepas shalat tarawih, karena tak sempat mengerjakannya saat di sekolah. Tulisan ini bukanlah sekedar curhat guru yang sering disepelekan kinerjanya, tetapi lebih kepada kita harus selalu bersyukur diberikan kesibukan dari Allah.
Bersyukurlah bagi orang-orang yang selalu diberikan kesibukan kegiatan positif, jangan mudah mengeluh, tetapi bagaimanapun harus dibutuhkan strategi-strategi khusus bagi guru yang proaktif di sekolah selama bulan Ramadan, agar semua jadwal kegiatan baik yang berkaitan dengan sekolah maupun ibadah individual bisa terlaksana dengan lancar.
Pengalaman pribadi dan beberapa guru lainnya di sekolah, salah satu ibadah yang harus memiliki strategi khusus dalam manajemen waktunya selama bulan Ramadan adalah tadarus membaca Al Quran dengan target bisa khatam minimal sekali saja. Tahun lalu saja, saya hampir saja tidak khatam, dikarenakan cukup sibuknya kegiatan-kegiatan sekolah selama bulan Ramadan.
Lalu, bagaimana strategi guru dalam mengatur keseimbangan antara kesibukan mengajar, kegiatan sekolah, kehidupan pribadi dan target-target ibadah selama bulan Ramadan, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru agar tidak menjadi stress akan kesibukan yang ada.
Jadwal Tidur Konsisten
Secara pribadi, ujian saat berpuasa bukanlah menahan rasa lapar dan dahaga, tetapi justru menahan rasa kantuk. Di tengah kesibukan pekerjaan, profesionalisme 'menahan rasa kantuk' memang sangatlah berat pada saat bulan Ramadan, hal ini disebabkan secara biologis jadwal tidur umat muslim saat Ramadan berubah total karena harus bangun sahur serta tambahan ibadah iktikaf.