Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kesulitan Mengatur Keuangan Saat Ramadan, Ini Penyebab dan Langkah Mengatasinya!

18 April 2021   23:20 Diperbarui: 21 April 2021   11:00 2571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesulitan Mengatur Keuangan Saat Ramadan, Ini Penyebab dan Langkah Mengatasinya!
Ilustrasi mengatur keuangan, sumber : shutterstock

Ketika Ramadan tiba, sebagian orang menganggap bahwa pemakaian uang akan lebih hemat karena berkurangnya jadwal makan. Aktifitas juga sedikit berkurang dan tak bisa nongkrong-nongkrong santai di warung kopi dengan teman. Tapi apalah daya, di bulan Ramadan, kita bahkan lebih sulit mengatur keuangan.

Banyak orang yang mengeluh akan keuangannya yang menipis dan tidak teratur ketika bulan Ramadan ini. Kira-kira, apa penyebab keuangan seseorang bisa habis dengan cepat dan malah jadi berantakan? 

Berikut beberapa penyebab keuangan seseorang tak terkendali di bulan Ramadan :

1. Terlalu sering membeli makanan di luar

Ilustrasi membeli makanan di luar, sumber : Istock
Ilustrasi membeli makanan di luar, sumber : Istock

Sebenarnya tak ada yang salah jika kita membeli makanan berbuka puasa di luar. Yang jadi masalah adalah ketika kita terlalu sering membeli makanan dan tak masak sendiri di rumah. 

Ketika kita membeli makanan di luar, apalagi ke jalan raya, lalu melihat banyak makanan yang dijual, otomatis hasrat kita untuk membeli berbagai makanan akan semakin besar. Keinginan dan ketidakmampuan kita untuk mengendalikan diri ketika membeli banyak makanan itulah yang akan membuat keuangan kita jadi tak terkendali di bulan Ramadhan.

2. Membeli barang tak sesuai dengan kebutuhan

Ilustrasi belanja online (foto:net) 
Ilustrasi belanja online (foto:net) 

Baru masuk minggu pertama Ramadan, hasrat untuk belanja baju lebaran dan segala pernak-perniknya biasanya sudah mulai muncul, terutama di kalangan ibu-ibu. Padahal, Ramadan sendiri mengajarkan mengenai kesederhanaan dan makan sesuai dengan kebutuhan. Jika kita belanja dengan berlebihan, tandanya kita tak paham apa makna dari Ramadan itu sendiri.

Apakah belanja baju lebaran itu dilarang? Tentu tidak. Yang dilarang adalah ketika kamu membeli semua barang yang 'diinginkan' dan tak menyesuaikannya dengan kebutuhan. Hal tersebut akan mempengaruhi keuanganmu ketika Ramadan. 

3. Menggunakan fitur "Pay later"

Ilustasi pay later, sumber : wowkeren.com
Ilustasi pay later, sumber : wowkeren.com

Pay Later adalah salah satu cara untuk membeli barang tanpa perlu membayarnya sekarang dan bisa membayarnya nanti di akhir bulan. Tujuannya adalah agar masyarakat tak perlu menunggu lama untuk membeli barang. Ingin belanja tapi tak punya uang? Pakai paylater saja! Itu iklannya.

Nyatanya, paylater menjadi masalah baru di masyarakat. Karena tak pakai uang sendiri dan bisa membayar nanti, banyak orang yang kalap ketika belanja dan lupa dengan kondisi keuangannya. Terutama di bulan Ramadan, karena takut stok barang habis, banyak orang menggunakan paylater sebagai solusi pembayaran. 

Dilansir dari cigna.co.id, Jika di akhir bulan tak bisa membayar, ada banyak resiko yang bisa kita dapatkan. Seperti :

  • Pertama, layanan penyedia pay later akan membekukan akun Anda jika tidak bayar tagihan maksimal tiga hari setelah jatuh tempo. 
  • Kedua, Anda tidak lagi bisa menggunakan metode pembayaran pay later di situs tersebut, kecuali untuk membayar tagihan. 
  • Ketiga, penyedia layanan pay later bisa menempuh jalur hukum. 
  • Keempat, ini akan mempengaruhi credit scoring Anda.
  • Kelima, pengalaman tidak enak yang bisa Anda hadapi jika menunggak. Anda tentu pernah membaca banyak kisah penagihan pinjaman online beredar di media massa. Tak jarang penagih bertindak tidak etis dalam menagih utang

Alih-alih membantu, paylater justru bisa menjadi masalah baru. Oleh karena itu, gunakanlah paylater hanya ketika kita benar-benar membutuhkannya. 

Itulah 3 masalah utama penyebab keuangan tak terkendali di bulan Ramadan. Apa kamu pernah mengalaminya?

"Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan saat Ramadan? Saya sulit mengendalikan hasrat saya untuk membeli barang yang diinginkan. Apa langkah yang harus saya lakukan?"

Tenang, tak perlu risau. Yuk simak, 5 tip mengatur keuangan saat Ramadan!

1. Buatlah daftar anggaran belanja

Keuangan yang tak terkendali di saat Ramadan seringkali disebabkan karena kita yang tak punya anggaran belanja. Buatlah anggaran belanja, contohnya, hari ini biaya untuk masak 70 ribu, biaya untuk sedekah sekian, biaya untuk kebutuhan lainnya sekian. Kenapa? Agar kita mampu mengendalikan diri kita dan tak kalap ketika ingin membeli sesuatu.

Jangan lupa untuk menyisihkan uang untuk dana darurat. Jadi, ketika kamu ada kondisi darurat seperti sakit, kamu tak perlu risau karena ada tabungan darurat.

2. Membuat rincian belanjaan dan tentukan mana yang benar-benar dibutuhkan

Ketika memasuki bulan Ramadan, sebaiknya kamu membuat rincian barang belanjaan yang ingin kamu beli.

Tujuannya adalah agar kamu bisa tahu mana barang yang benar-benar kamu butuhkan dan mana yang sekedar "Diinginkan". Jika kita sudah membuat rinciannya sejak awal, maka kamu akan dengan mudah mengatur keuangan di bulan Ramadan.

3. Buat daftar hemat untuk menu sahur dan berbuka

Lebih baik jika kita memasak sendiri untuk berbuka di rumah. Selain dapat mengurangi pengeluaran yang berlebihan, memasak sendiri juga lebih higenis. 

Agar tak bingung dalam membuat rencana keuangan untuk biaya makan, maka buatlah daftar menu sahur dan berbuka selama Ramadan. Kamu bisa mencari menu-menu hemat namun unik dan enak di aplikasi-aplikasi resep makanan atau Youtube. Dengan hal tersebut, keuanganmu jadi bisa lebih terkendali.

4. Persiapan untuk infak, sedekah, dan zakat

Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk berbagi kepada sesama. Banyak keutamaan yang kita dapatkan jika kita berinfak di bulan mulia ini. Selain itu, ada juga zakat fitrah yang dikeluarkan sebelum hari raya tiba.

Maka dari itu, sisihkanlah uang, berapapun nominalnya, untuk berinfak dan jangan lupa untuk menyisihkan uang untuk zakat fitrah. Jangan sampai, karena uangnya sudah habis karena belanja, sedekah jadi ditinggalkan dan zakat dilupakan. 

5. Gunakan uang THR dengan tepat

Di setiap Ramadan, sudah pasti kamu akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Uang THR ini sebaiknya digunakan secara bijak dan tak digunakan untuk berfoya-foya. Beli perlengkapan lebaran dan bingkisan lebaran sesuai dengan kebutuhan. Buat daftar pengeluaran agar uang THR-mu dapat dikelola dengan baik dan tidak terbuang-buang.

Itulah 5 tip mengatur keuangan di bulan Ramadan. Yuk mulai praktikan dari sekarang!

Manfaatkan keuangan di bulan Ramadan ini dengan sebaik mungkin. Belajarlah dari makna Ramadan yang sesungguhnya, ketika kita menahan lapar dan haus di siang hari, tandanya kita juga harus menahan diri dari hasrat-hasrat berlebihan terhadap hal duniawi. 

Jadikan momen Ramadan sebagai bahan pembelajaran agar kita bisa mengendalikan keinginan yang ada di dalam diri kita sendiri. Belajar dari Ramadan, bahwa orang yang hebat bukanlah orang yang kuat secara fisik, melainkan orang yang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri. Salah satunya dengan cara mengendalikan keuangan dengan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun