Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Banyak Kendala Ketika Bukber Virtual, Ini Penyebab dan Cara Agar Bukber Virtual Berjalan Lancar

25 April 2021   22:38 Diperbarui: 27 April 2021   22:45 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak Kendala Ketika Bukber Virtual, Ini Penyebab dan Cara Agar Bukber Virtual Berjalan Lancar
Ilustrasi buka puasa bersama secara virtual (Shutterstock)

Gara-gara pandemi, acara buka puasa bersama tak bisa lagi dilakukan di luar. Tidak ada lagi acara-acara reuni sambil bukber dengan alumni sekolah, ataupun acara bukber di luar bersama keluarga.

Di sisi lain, kita juga akan merasa bosan jika berbuka puasa sendirian. Apalagi jika itu dilakukan selama sebulan, atau kamu yang perantau, jauh dari keluarga dan teman-teman lama. Rasanya sepi dan kehampaan akan membuat suasana berbuka-mu jadi berbeda. Tak ada lagi canda tawa atau saling berbagi cerita.

Lalu, bagaimana caranya agar saya, kamu, dan kita tetap bisa menjalin silaturahmi di kala puasa dan tetap bisa berbuka puasa bersama? 

Tentu, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain Bukber Virtual. Bukber Virtual adalah acara buka puasa bersama yang dilakukan di rumah masing-masing, interaksi dilakukan melalui aplikasi conference seperti Zoom, Google Meet, Webex, dan aplikasi lainnya. 

Semua orang pasti akan setuju, bahwa rasa dari bukber virtual ini amat terasa berbeda. Karena sudah lama tak bertemu, suasana terkadang jadi canggung, bahkan acara yang tadinya diharapkan meriah malah jadi menjenuhkan dan terasa berbeda.

Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain:

1. Suasana rumah yang tidak kondusif

Suasana rumah seringkali menjadi alasan sebagian orang untuk tidak ikut dalam bukber virtual. Mulai dari diganggu anak-anak, punya banyak adik, belum bersih-bersih rumah, atau selalu disuruh oleh orang-tua. Hal itu sering saya alami ketika melakukan bukber virtual, kendala utamanya ada di rumah.

Mungkin kamu pernah melihat, temanmu atau rekan kerjamu yang melakukan bukber virtual, biasanya suka ada suara berisik dari dalam rumahnya. Ia pun tak bisa berbincang dengan leluasa karena suara berisik tersebut.

Hal ini tidak berlaku untuk kamu yang memang tinggal sendirian. Kamu bisa lebih bebas berbincang tanpa perlu ada suara berisik dari dalam rumah sendiri. 

2. Kendala jaringan dan kuota

Hal ini biasanya terjadi terutama bagi kamu yang tinggal di lingkungan perkampungan atau desa yang jauh dari perkotaan. Karena jaringan internet yang tidak stabil, ketika melakukan bukber virtual, videomu dan suaramu biasanya akan putus-putus dan tidak jelas. Tentu kamu akan merasa minder dan jadi malas ikut bukber virtual karena hal tersebut.

Kuota juga sering menjadi alasan. Biasanya aplikasi-aplikasi conference memakai jumlah data yang cukup tinggi, bisa mencapai 1 Giga Byte per jam, tergantung kualitas video dan jaringan. 

3. Minder dan tidak percaya diri dengan penampilan

Akibat pandemi, tugas yang menumpuk, atau stress karena tak bisa bertemu teman, membuat suasana hatimu tak seceria dulu. Hal itu juga berdampak pada wajahmu, seperti banyak tumbuh jerawat. 

Gara-gara hal tersebut, beberapa orang merasa minder dan malas ikut bukber virtual. Melihat teman-temannya sudah pada glow up, sering membuat diri menjadi insecure dan malu ketika menampilkan kamera di acara bukber virtual.

3 alasan tadi adalah alasan umum yang sering dikeluarkan ketika diajak bukber virtual. Kamu atau temanmu pasti pernah merasakannya.

Selain itu, bukber virtual seringkali berujung membosankan karena susunan acara yang terlalu formal. Tak ada selingan untuk hiburan atau berbincang dengan teman. 

Oleh karena itu, Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut terjadi, maka dibutuhkan persiapan dan cara yang tepat agar bukber virtualmu berjalan lancar. 

Nah, di artikel ini, saya akan membagikan beberapa cara agar bukber virtualmu berjalan lancar. Penasaran? Yuk, simak cara-caranya!

1. Gunakan aplikasi yang tepat

Ada beberapa aplikasi yang sering digunakan untuk bukber virtual, seperti Zoom, Google Meet, Webex, dan aplikasi lainnya. Saya sendiri biasanya melakukan bukber virtual melalui aplikasi Discord. Aplikasi yang satu ini berbeda dari aplikasi conference lainnya, karena di aplikasi ini, kamu bisa menyalakan musik dan bisa didengarkan oleh seluruh peserta yang hadir.

Kamu cukup membuat room khusus bukber dan menambahkan bot di dalamnya. Kamu juga bisa membuat ruangan seperti ruang khusus mendengar musik, nobar film, dan ruang khusus berbincang. Jadi, sembari menunggu berbuka, kamu bisa mendengar musik bersama, menonton film bareng, dan melakukan kegiatan seru lainnya. 

Kamu juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk bermain game bersama. Sembari menunggu berbuka, main game juga bisa menjadi acara yang menyenangkan. Main game seperti among us, bisa dilakukan sambil berdiskusi untuk mencari siapa impostornya.

Untuk caranya, kamu bisa mencari tutorialnya di youtube. Mungkin tutorial di bawah ini bisa membantumu untuk melakukan bukber virtual melalui aplikasi discord.

2. Buat rangkaian acara agar bukbermu jadi lebih menyenangkan

Jangan membuat rangkaian acara bukber virtual dengan terlalu formal. Berbeda dengan bukber langsung, bukber virtual cenderung lebih menjenuhkan. Agar hal itu tak terjadi, sebaiknya tambahkan games, kuis, ataupun acara seru seperti menonton film bersama sebelum berbuka puasa. 

Acara bukber virtual yang terlalu formal akan membuat peserta jadi malas berbicara, menyalakan kamera, dan hanya sekedar hadir saja. Jika kamu tambahkan kuis atau hadiah, pasti semangat peserta untuk mengikuti acara bukber virtual akan semakin bertambah.

3. Cari ruangan yang tenang dan jauh dari kebisingan

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, suara bising dalam rumah bisa mengganggu acara bukber virtual yang kamu lakukan. Sebaiknya, izin terlebih dahulu jika ada orang di dalam rumah, minta tolong agar tak berisik ketika acara bukber virtual dimulai. Jangan lupa untuk mencari tempat yang jauh dari kebisingan.

4. Jangan memaksakan diri

Jika jaringanmu tak mendukung dan kuota-mu tinggal sedikit, sebaiknya kamu izin kepada pihak penyelenggara acara (Jika acaranya formal) atau izin ke temanmu. Jelaskan bahwa jaringanmu sedang bermasalah dan kamu tak bisa ikut bukber virtual. Jangan memaksakan diri karena nantinya hal itu hanya akan membuat acara menjadi terganggu.

5. Persiapkan diri sebaik mungkin

Jangan hanya karena bukber dilakukan di rumah, kamu jadi tampil berantakan. Pakailah pakaian seperti yang kamu biasa kenakan ketika buber di luar. Kenapa? Karena dengan penampilan yang fresh, kepercayaan dirimu akan meningkat dan kamu bisa berbincang dengan santai tanpa ada rasa minder.

Itulah lima cara yang bisa kamu terapkan agar bukber virtualmu berjalan dengan lancar. Jangan lupa untuk membagikan cara ini kepada teman-temanmu agar mereka juga bisa menerapkannya.

Jadi, apa kamu masih ragu untuk melakukan bukber virtual? 

Tidak perlu ragu atau malu, karena bukber virtual bukanlah ajang untuk pamer prestasi atau pamer diri sendiri. Bukber virtual adalah ajang untuk bersilaturahmi, dan menuntaskan rasa rindu yang begitu lama terpendam karena sudah lama tak bertemu. 

Dengan ikut bukber virtual, hubunganmu dengan temanmu, keluargamu, atau rekan kerjamu akan semakin erat dan rasa kebersamaan yang lama hilang bisa kembali dengan obrolan hangat yang menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun