Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mendalami Makna Hadits Populer Soal Ramadan, Setan Dibelenggu tapi kok Masih Ada Maksiat?

28 April 2021   22:37 Diperbarui: 28 April 2021   23:08 2689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendalami Makna Hadits Populer Soal Ramadan, Setan Dibelenggu tapi kok Masih Ada Maksiat?
Ilustrasi setan dibelenggu, sumber: boombastis.com

Ketika memasuki bulan Ramadan, kita pasti sudah mengetahui bahwa di bulan ini ada banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan. Pahala amalan-amalan dilipatgandakan, doa dikabulkan, dan ada satu malam yang jika kita mendapatkannya maka sama seperti mendapat pahala beribadah selama  1000 bulan.

Selain itu, ada keutamaan bulan Ramadan yang sering kita dengar dari para Ustadz ataupun orang-tua kita. Ya! Setan-setan dibelenggu, pintu surga dibuka, dan pintu neraka ditutup. Hadist lengkapnya :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu." (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).

Tentu, semua orang pasti akan gembira mendengarnya. Banyak orang yang mengira bahwa ketika setan dibelenggu, maka kejahatan serta kemaksiatan akan hilang. Ibadah bisa dilakukan dengan tenang tanpa ada gangguan setan.

Tapi, katanya setan dibelenggu, kok masih banyak sih maksiat yang bertebaran? Di sosmed, kok masih banyak orang yang ghibah, buka aurat, hingga berpikir kotor?

Tidak seperti itu, kawan. Kita tak bisa memaknai hadis hanya dengan pemikiran kita sendiri. Butuh pemahaman yang mendalam dan ilmu yang harus dipelajari. 

Ada satu hadist yang mengatakan, dalam riwayat Imam Tirmidzi, bahwasannya setan yang dimaksud dalam hadist tersebut adalah maradatul jin, yakni setan-setan kelas berat. Adapun yang kelas teri, alias kelas-kelas yang dibawahnya tidak dibelenggu.

Ada juga ulama yang berpendapat bahwa makna "Dibelenggu" bukan berarti tidak bisa mengganggu. Walau dibelenggu, setan-setan masih bisa mengganggu karena yang diikat hanyalah leher sampai tangan. Ia masih bisa berbicara, membisikkan kemunkaran, dan gangguan lainnya.

Keterangan Imam al-Baji -- ulama Malikiyah -- dalam Syarh Muwatha' :

"Sabda beliau, 'Setan dibelenggu' bisa dipahami bahwa itu dibelenggu secara hakiki. Sehingga dia terhalangi untuk melakukan beberapa perbuatan yang tidak mampu dia lakukan kecuali dalam kondisi bebas. Dan hadis ini bukan dalil bahwa setan terhalangi untuk mengganggu sama sekali.  Karena orang yang dibelenggu, dia hanya terikat dari leher sampai tangan. Dia masih bisa bicara, membisikkan ide maksiat, atau banyak gangguan lainnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun