Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Guru

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sedekah itu Keikhlasan Hati

28 April 2022   00:55 Diperbarui: 28 April 2022   01:06 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah itu Keikhlasan Hati
Sedekah (dok.id.theasianparent.com)

Berdasarkan KBBI, sedekah merupakan pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak memberi. Setiap orang dapat melakukan hal ini. Namun, sayangnya ada sebagian orang melakukan hal tersebut agar dilihat baik oleh sesama.

Sedekah sesungguhnya bukanlah karena adanya paksaaan. Sedekah yang baik adalah yang berdasarkan keikhlasan hati. Besar kecilnya sedekah tidaklah menjadi patokan. Intinya, dilakukan berdasarkan kemampuan dan bukan karena dipaksakan.

Sebelum melakukan sedekah, pastikan dahulu tujuannya. Apa yang dilakukan kepada orang lain tidaklah karena mengharapkan imbalan atas apa yang telah dilakukannya. Bahkan, sedekah ini akan menjadi sia-sia jika berharap ada timbal balik dari apa yang dilakukan.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 261. Allah berfirman (yang artinya), "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Keutamaan melakukan sedekah antara lain:
1. Menghapus dosa

2. Menjadi bukti iman seseorang

3. Melipatgandakan pahala orang yang bersedekah

4. Mendapatkan pahala

Berdasarkan buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle, secara garis besar, sedekah dapat dibagi ke dalam dua hal, yaitu sedekah materi dan sedekah non materi

1. Sedekah materi

a. Sedekah uang

  Sedekah dengan uang dapat dilakukan oleh siapapun. Pastinya tidak ada patokan pasti besarnya uang yang diberikan. Tidak harus dalam jumlah banyak, tetapi berdasarkan kemampuan.

Bersedekah uang ini biasanya diajarkan sejak dini. Hal ini dapat terlihat pada usia anak sekolah, ada amal jariyah yang dapat diberikan setiap hari Jumat. 

Sedekah uang, tidak harus memberikan uang secara langsung kepada orang lain. Bisa saja saat kita membeli sesuatu kepada orang lain tanpa menawar. Bisa juga kita membeli sesuatu dari orang lain karena ingin membantu orang tersebut dalam usahanya. 

b. Sedekah makanan

Sedekah makanan juga serupa dengan sedekah uang. Tidak harus diberikan dalam jumlah yang banyak atau ada takaran tertentu. 

Di bulan puasa ini, terlihat banyak orang yang melakukan sedekah makanan di jalanan, terutama pada saat menjelang berbuka. Ada yang memberikan atas nama individu, ada pula yang memberikan atas nama organisasi.

Sedekah makanan sebenarnya bisa dilakukan kapanpun. Misalnya saja berbagi makanan kepada tetangga. Bisa jadi apa yang kita makan dan jadi hal biasa di keluarga kita akan menjadi sesuatu yang istimewa bagi orang lain.

Sedekah dalam bentuk makanan ini juga tidak harus dalam bentuk makanan olahan (matang). Bisa juga kita berbagi dalam bentuk barang siap olah, misalnya beras, minyak, gula, dll. Jika pemberian ini dilakukan dengan ketulusan hati, pastilah akan jadi berkah bagi orang yang menerimanya juga. Demikian pula halnya bagi orang yang memberikan.

c. barang

Dalam sedekah barang, kita bisa berbagi barang yang kita punya kepada orang yang membutuhkan. Misalnya saja kita memberikan pakaian atau seragam sekolah kepada orang  membutuhkan.

Di usia sekolah, anak-anak mengalami pertumbuhan yang cepat. Seragam sekolah yang baru dibeli bisa saja tidak muat. Daripada seragam seperti ini sia-sia, lebih baik diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Di sisi lain, ternyata masih ada anak usia sekolah yang belum tentu memiliki seragam sekolah. Selain seragam, buku pelajaran juga bisa diberikan kepada adik kelas untuk membantu mereka belajar.

Peralatan rumah tangga yang ada di rumah juga merupakan barang yang dapat disedekahkan. Bisa jadi seseorang telah bosan dengan tempat tidur atau alat elektronik. Daripada didiamkan atau dibuang, pastinya ada orang yang membutuhkan. Hal ini akan menjadi berguna jika diberikan pada orang yang tepat.

Dalam memberikan barang yang sudah terpakai, pastikan juga bahwa barang tersebut masih layak pakai. Jangan  sampai apa yang kita berikan justru merupakan 'sampah' agar rumah kosong. Sementara barang tersebut kurang layak digunakan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun