Pengajar dan penulis materi pengajaran Bahasa Inggris di LIA. A published author under a pseudonym.
Mengapa Puasa Ramadhan Hanya Sebulan Lamanya?
Penulis merasakan suasana yang syahdu saat itu sebelum pandemi melanda. Ketika tiba saat berbuka dan kebetulan masih di perjalanan pulang dari kantor menyaksikan orang-orang di pinggir jalan bersama-sama berhenti sejenak untuk berbuka. Membeli makanan dan minuman sekadarnya dari warung-warung dan penjual makanan kecil yang selalu menjamur saat bulan puasa.
Kemudian tiba di rumah, berkumpul bersama keluarga untuk berbuka. Sederhana saja, sambil menyaksikan acara-acara berbau keagamaan di televisi untuk kemudian melaksanakan sholat maghrib, isya, dan tarawih.
Atmosfir seperti itu tidak akan ada di bulan-bulan yang lain, dan itulah yang akan selalu dirindukan penulis. Suasana yang sangat cepat berlalu karena bulan Ramadhan selalu terasa sangat singkat. Seandainya saja bulan ini bisa lebih panjang.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.