#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#
Tradisi Kue Lebaran dan Etika Perjamuan
Bermacam kue yang tersaji saat lebaran tiba, sudah menjadi tradisi kita, ada yang enggak pas rasanya kalau lebaran tanpa sajian khas kue lebaran favorit termasuk makanan dan minuman lainnya.
Seperti halnya penulis dan istri, sederet kue lebaran favorit seperti, kastangel, palm sugar keju, lidah kucing, kue kurma, sagu keju, kue kering, dan kacang sudah tersedia di meja.
Tak ketinggalan juga snack pendamping seperti, kacang disco, kripik pisang madu, peyek, kentang mustofa,cimi-cimi, twistcorn pedas,kacang koro kulit, kue bantal, rengginang, amplang, dan cemilan lainnya sudah siap.
Tak terlupa juga adalah makanan dan minuman yaitu bakso dan es buah sudah tersedia buat menjamu tamu saat lebaran.
Ya, soal tradisi kue lebaran ini, pernah iseng-iseng saya bertanya kepada istri, untuk apa juga sih sebenarnya mesti harus ada kue lebaran berderet-deret begini, untuk apa juga pakai masak bakso dan bikin es buah segala?
Lagi pula kan orang datang bertamu saat lebaran itu intinya adalah memupuk jalinan silaturahmi untuk saling memaafkan. Enggak wajib juga kali terlalu apa kali begitukan?
Lantas apa jawaban istri saya?
Inilah yang namanya etika perjamuan, memang betul sebenarnya kita tidak ada aturan yang mewajibkan kita menyediakan kue lebaran, atau makanan dan minuman lainnya.
Tapi yang patut dicamkan adalah, dengan kita menyediakan perjamuan ini saat lebaran, maka di sinilah bentuk kita menghargai dan menghormati tamu kita yang sudah meluangkan waktu bertandang ke rumah kita.