Silvie Mariana
Silvie Mariana Guru

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Aksi Saya Peduli Sampah saat Ngabuburit Ramadan di Masjid Agung Ats-Tsauroh Serang

17 Maret 2024   15:54 Diperbarui: 18 Maret 2024   06:52 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Saya Peduli Sampah saat Ngabuburit Ramadan di Masjid Agung Ats-Tsauroh Serang
Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang (sumber: dokpri)

Sepertinya jika puasa semua makanan terasa menarik, betul nggak?  Begitu juga kami.  Burger, kebab, masakan Padang, dan lainnya di Festival Ramadan ini rasanya ingin kami beli semua, hehehe...  Belum lagi aneka minuman yang menggiurkan.

Setelah mengelilingi lokasi, kami pun mulai menentukan pilihan.   Dan pilihan kami pun jatuh pada makanan khas Serang.  Jejorong,  ketan bintul,  nasi bakar, dan cilok khas Malingping Banten mengisi kresek belanjaan kami.

Selepas berbelanja kami beristirahat di teras masjid.  Sempat tebersit keinginan untuk menambah jajanan, karena khawatir kurang.  Untunglah kami masih menahan diri.  Ternyata benar saja, makanan yang kami beli malah berlebih.  Rencananya kami akan lanjut makan selepas tarawih nanti.

3. Bawa kantung plastik Sendiri

Meskipun telah menyiapkan kantung plastik sendiri, rupanya saya masih kalah gercep dengan penjual yang langsung mengantungi belanjaan saya dengan kresek kecil transparan.  Justru kresek seperti itu yang membuat saya terkadang bingung menyimpannya di rumah. Dan tampaknya gulungan kresek kecil saya di rumah nanti bertambah, hehehe.  Jadi, lain kali saya harus lebih gercep.

4. Bawa sampahmu pulang

"Bu, nanti sampahnya dibawa pulang ya!" ujar putri saya.  Wah, saya senang mendengarnya! Tampaknya ia melihat kebiasaan saya sering membawa pulang sampah bekas bekal kami saat menjenguk kakaknya di pesantren.   

Kebiasaan ini mulai saya terapkan sejak tiga tahun lalu saat membaca postingan tentang himbauan kepada para pendaki gunung untuk membawa sampahnya pulang. 

 "Gunung bukan tempat sampah.  Bawa sampahmu pulang." Begitu bunyi himbauannya. 

Menurut saya, hal ini juga berlaku untuk tempat seperti masjid dan pesantren.  Tak enak rasanya melihat tumpukan sampah di area ini.  Sekiranya itu adalah sampah bekas bekal yang kita bawa sendiri dari luar, alangkah baiknya jika kita membawanya pulang.

Suasana berbuka di Masjid Agung Ats-Tsauroh Serang (sumber: dokpri)
Suasana berbuka di Masjid Agung Ats-Tsauroh Serang (sumber: dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun