Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Penulis

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kemudahan Sedekah Online di Bulan Ramadan, Sah atau Tidak?

18 Maret 2024   17:10 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:03 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemudahan Sedekah Online di Bulan Ramadan, Sah atau Tidak?
ilustrasi: Simak besaran zakat fitrah 2022 baik dalam bentuk beras maupun uang tunai untuk Kota Padang. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Di bulan suci Ramadan, segala amalan akan dilipatgandakan. Amal kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadan akan menambah dan menyempurnakan pahala puasa kita.

Selagi diberi kesehatan dan kesempatan dengan masih bisa merasakan bulan Ramadan, kita perlu memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan. Mengingat tidak pernah ada yang tahu akan seperti apa Ramadan tahun depan.

Jangankan untuk meramalkan Ramadan tahun depan. Sedetik kemudian saja kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi.

Berlandaskan sebuah pengingat itulah, kita harus mulai berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika belum mampu berlomba-lomba dalam kebaikan dengan orang lain, minimalnya berlomba-lomba dalam kebaikan dengan diri sendiri yang kemarin.

Jika kemarin kita masih berleha-leha sehingga membuang kesempatan yang ada dengan percuma, maka hari ini harus bertekad untuk melakukan kegiatan yang lebih berfaedah. Begitu pula dalam melakukan amalan kebaikan untuk menyempurnakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

Salah satu amalan baik yang dapat kita jalankan mulai saat ini adalah dengan bersedekah. Bersedekah melatih empati seseorang untuk mau memberi kepada sesama yang lebih membutuhkan. Sedekah membuat seseorang memiliki kepedulian kepada sekitar sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. 

Ilustrasi sedekah online. (Sumber: karibkerabat.com)
Ilustrasi sedekah online. (Sumber: karibkerabat.com)

Mungkin masih ada di antara kita yang enggan untuk bersedakah. Bukan karena tidak mau melakukan sedekah, justru karena malu dan merasa tidak enak jika hanya memberi seadanya saja.

Sebenarnya, nominal yang disedekahkan tidak akan mempengaruhi makna dari sedekah itu sendiri. Yang terpenting adalah niat tulus dari kita yang akan bersedekah dengan penuh keikhlasan yang bertujuan hanya untuk Allah SWT semata. Tidak dijadikan ajang riya, apalagi pamer di media sosial.

Ali bin Abu Thalib pernah berpesan, "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya". Ungkapan itu adalah gambaran bahwa lingkungan tidak akan selamanya statis. Akan terus berubah secara dinamis. Berkembangnya ilmu pengetahuan akan merubah kehidupan umat manusia dalam segala aspek. Termasuk dalam bersedakah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun