Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Penulis

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kemudahan Sedekah Online di Bulan Ramadan, Sah atau Tidak?

18 Maret 2024   17:10 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:03 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemudahan Sedekah Online di Bulan Ramadan, Sah atau Tidak?
ilustrasi: Simak besaran zakat fitrah 2022 baik dalam bentuk beras maupun uang tunai untuk Kota Padang. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Di zaman serba digital, berbagai platform menyediakan kesempatan untuk siapapun agar bisa melakukan donasi secara online. Sedekah online ini lebih fleksibel karena dapat dilakukan kapanpun dan di mana saja.

Sedekah online bisa dilakukan kapanpun tanpa dibatasi waktu. Dalam waktu 24 jam, sedekah online tidak akan tutup. Misalnya kita terbangun dari tidur pada dini hari, lalu memutuskan untuk sholat malam tahajud. Setelah itu memutuskan untuk bersedekah online.

Kemudahan aksesnya yang hanya bermodal ponsel pintar dan paket internet saja sudah memudahkan kita untuk menambah amal kebaikan dengan sedekah. Sekalipun sedang berada di luar negeri, kita bisa mengakses internet untuk melakukan sedekah online. Metode pembayaran sedekah juga beragam. Pengguna dapat memilih via e-banking ataupun e-wallet.

Ilustrasi sedekah online. (Sumber: dompetdhuafa.org)
Ilustrasi sedekah online. (Sumber: dompetdhuafa.org)

Kemudahan sedekah online membuat tidak ada alasan lagi untuk tidak beramal baik. Dengan sedekah online, amal kebaikan ini sifatnya pribadi karena hanya diri kita sendiri yang mengetahui nominal sedekah yang diberikan. Pengelola penyalur sedekah online tidak mengenal kita dan tidak akan pula membagikan informasi terkait nominal sedekah yang kita beri. Hanya direkap untuk kepentingan pengelola penyalur sedekah online saja.

Begitu pula dengan nominal yang disedekahkan sama sekali tidak terbatas dengan jumlah minimal yang bisa masuk pada status sosial manapun. Hanya dengan seribu rupiah saja, kita bisa bersedekah online tanpa diketahui oleh siapapun. Tidak ada lagi alasan malu karena jumlah nominal yang kecil.

Bersedekah online dengan jumlah nominal yang besarpun hanya diketahui oleh diri sendiri. Menghindari ajang pamer yang justru malah mengurangi pahala bersedekah.

Yayasan penyalur donasi di Tokopedia. (Sumber: Tangkapan layar Tokopedia)
Yayasan penyalur donasi di Tokopedia. (Sumber: Tangkapan layar Tokopedia)

Platform penyedia donasi online juga sangat banyak. Mulai dari website resmi sebuah yayasan amal sampai e-commerce yang menyediakan menu donasi online. Pengguna juga dapat memilih pengelola penyalur sedekah online yang dituju. Tidak hanya memilih pengelola sedekah onlinenya saja, bahkan ada yang menyediakan pilihan sedekah berdasarkan kategori.

Pengelola sedekah online yang tersedia dalam sebuah platform sudah terjamin aman dan terpercaya. Penyalurannya juga tepat sasaran. Yayasan yang dipilih sudah terverifikasi. Seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, Benih Baik, Kitabisa.com, Human Initiative, WeCare.id, LAZ AL Azhar, Nu Care LAZISNU, Yayasan Anyo Indonesia, Yayasan Cinta Anak Bangsa, Yayasan Tangan Harapan, dan yayasan lainnya.

Platform penyedia donasi online ataupun yayasan dan lembaga penyalur sedekah akan memberikan laporan secara berkala. Laporan itu disampaikan pada platform yang tersedia mengenai berapa jumlah dana yang terkumpul. Tentunya dengan bukti dalam menyalurkan dana sedekah yang sudah terkumpul itu. Penyalur akan memberikan laporan rinci terkait dengan dana yang disalurkan kepada yang berhak dengan menuliskan dana digunakan untuk keperluan apa saja. Misalnya dibelikan Al-Qur'an untuk 100 santri di suatu pesantren, atau berat beras yang diberikan kepada warga yang terkena dampak bencana alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun