Ketika Ramadhan Telah Pergi
KETIKA RAMADHAN TELAH PERGI
Rasanya baru saja kita bersuka cita menyambut kedatangan bulan ramadhan. Namun kini ramadhan telah pergi meninggalkan kita, hati ini akan selalu merindukannya, karena di bulan inilah kita semua mampu menjaga hawa nafsu, mampu beribadah dengan semangat, setiap orang berlomba-lomba berbuat amal shalih, bersedekah, tilawah dan sholat malam. Tentu saja berpuasa selama satu bulan.
Ternyata kita mampu. Artinya perintah Allah itu tidak akan memberatkan manusia. Karena Allah maha mengetahui kapasitas dan kemampuan setiap hamba-hambaNya.
Lalu, setelah ramadhan pergi akankah kita kembali kepada kebiasaan awal diluar ramdahan? Seperti malas ibadah, sibuk bekerja dan lain-lain disebabkan urusan dunia dan hawa nafsu kita. Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi setelah satu bulan dicuci segala dosa hingga bersih seperti bayi yang baru lahir ke dunia.
Syaikh Shalih Al Fauzan hafizahullah berkata.''Wahai sekalian hamba Allah bila nanti bulan ramadhan telah usai, maka sesungguhnya hak-hak Allah tidak pernah usai kecuali dengan kematian.''
Subhanallah, tulisan ini untuk mengingatkan kita semua terutama penulis sendiri. Mari kita penuhi hak-hak Allah seperti bulan ramadhan, kita pasti bisa jika niat kita karena Allah ingin mencari ridho Allah. Mari luruskan niat semata karena Allah kita melakukan aktifitas sebagaimana di bulan ramadhan, berpuasa, tilawah, berdzikir, sholat malam dan sedekah adalah aktifitas yang semoga senantiasa kita istqomah melaksanakannya.
Selain hak-hak Allah kita juga hendaknya memenuhi hak-hak saudara kita. Seperti :
1. Menjaga Silaturahmi
Jika ibadah ramadhan kita sempurnakan dengan silaturahmi, maka silatrahmi ini kita jaga selalu kita dimudahkan masuk ke surga Allah. Rosulullah shallallahu laihi wa sallam bersabda:
''Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi."(HR. Muslim).
Kita jalin silaturahmi kepada orang baik itu sudah biasa, tapi ketika kita menjalin tali silaturahmi kepada orang yang jahat dan benci kepada kita sungguh luar biasa. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu memaafkan dengan terus menjaga tali silaturahmi dengan orang yang membenci kita.
"Barang siapa mendiamkan saudaranya selama setahun, maka dia seperti menumpahkan darahnya."(H.R Abu Dawud)