Pendiri "Pesangrahan Indonesia e.V https://www.pesanggrahan.de/ Pendiri Bonnindo Band 2016, Siti And Band 2017 https://www.facebook.com/siti.musik/ Pencetus Interkultureller Musik Projekt di Bonn sejak 2017 Pendiri Global Heroes Band 2019 Manager Matahari Band 2021 Penyanyi / Pencipta lagu 2021
Suasana Buka Puasa di Jerman
Begini suasana buka bersama di Bonn Jerman. Suasana buka bersama di Bonn tak beda dengan suasana kalau kita mendatangi pengajian bulanan cuma bedanya kita bertemu di malam hari dan kalau pengajian kita bertemu di siang hari. Namanya saja puasa, jadi makan dan aktivitasnya di malam hari dan bukan di siang hari. Baik buka bersama atau pengajian rasanya senang senang saja, karena kita bertemu teman-teman, bisa ngobrol, bisa tukar pikiran, bisa beribadah bersama, makan bersama dan senang saja di buatnya.
Makan sambil lesehan, duduk di bawah sambil ngobrol bersama teman-teman untuk melepas rindu dan kangen. Begini lah situasi kita di luar negri. Sangat beda sekali dengan kehidupan kita di tanah air.Saat pengajian atau berbuka bersama, sajian makanan Indonesia sama saja banyak macam ragamnya. Jadi tradisi bertemu orang indonesia itu selalu makan-makan. Dengan senang hati kita berkreasi belajar memasak dan membuat kue-kue agar bisa kita nikmati dikala duduk bersama dengan kawan-kawan. Bangga kalau bisa masak dan membuat kue ala Indonesia.
Kreasi ibu-ibu memasak menjadi kebanggaan tersendiri, karena senang kalau bisa masak. Ada cireng, ada bregedel, ada telur balado, ada bakwan, ada tahu isi, ada cendol, ada kolak, ada es buah. Semua ada bahkan rendang dan Bakso pun ada.
Di saat puasa atau pengajian biasa, kita senang saja beribadah bersama-sama. Tidak ada waktu untuk ngerumpi atau memikirkan hal-hal yang aneh-aneh. Adanya beribadah dan kebersamaan.
Suasana buka bersama jadilah moment yang indah bagi kita, selain bisa makan bersama, beribadah serta bersilaturahmi, kita juga tersirami jiwa raga kita. Rasa syukur makan enak dan punya tujuan yaitu beribadah dan tidak cuma hura-hura saja.
Untuk puasanya di Jerman itu durasinya lama dari pada puasa di Indonesia. Kali ini kita berpuasa kurang lebih 15 jam lumayan pendek dari pada puasa di bulan sommer durasi puasanya 19 jam.
Sholat taraweh kita tidak lama karena mengingat orang-orang datang dari jauh, dan kadang ada yang punya mobil ada yang harus naik kendaraan umum. Usai berbuka saja sudah malam dan kalau sholat tarawehnya lama kita kemalaman juga dan bisa ketinggalan bis dan ngak bisa lagi pulang. Jadi kita menyesuaikan diri kita dimana kita berada dan melihat situasi mana yang baik buat kita semua
Begini cerita ku tentang suasana buka bersama di Bonn.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di cerita selanjutnya.
Bonn 07.04.2024
Siti Asiyah