Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ
Ayam Suwir Pedas Kemangi, Referensi Menu Sahur
Selamat menjalankan ibadah puasa ke 15 bagi teman-teman muslim
Selamat beraktivitas bagi teman-teman yang sedang beraktivitas
Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan yang Mahaesa. Aamiin
Berpantun dulu yuk!
Bulan Ramadan lakukan amal kebaikan
Agar beroleh pahala dan hidupnya berkah
Daging ayam bahan masakan andalan
Selain enak harganyapun relatif murah
Daging Ayam, Bahan Masakan Andalan
Masakan berbahan dasar dari daging ayam, adalah referensi yang sering saya pakai. Mengapa demikian, karena daging ayam relatif murah harganya dan mudah didapatkan. Anak-anak juga sangat suka, terutama nakdis.
Dari sekian banyak resep berbahan dasar dari daging ayam, ada yang belum pernah saya praktikkan, yakni Ayam Suwir Pedas. Meskipun saya sudah sering menikmatinya.
Mengapa Ayam Suwir Pedas? Karena saya beserta keluarga, adalah penggemar masakan pedas. Mulai dari masakan berkuah, sampai masakan tumisan, --- selalu dibumbui pedas.
Bilamana membuat masakan yang tidak pedas, misalnya Sop, Sayur Bobor dan masakan tidak pedas lainnya, --- saya selalu membuat sambal. Hingga terpatri dalam benak saya, makanan yang tidak pedas itu kurang nikmat. Serasa hambar.
Baiklah, selanjutnya saya akan bagikan resep Ayam Suwir Pedas Kemangi berikut tahapan-tahapan membuatnya. Maka dari itu silakan disimak ya.
Resep Ayam Suwir Pedas Kemangi
Bahan :
1 kg daging dada ayam
3 lembar daun jeruk
1 sdm gula pasir
1 sdt merica bubuk
1 sdt kaldu jamur
2 sdt garam
20 tangkai daun kemangi
Bumbu yang dihaluskan:
6 buah cabe merah besar
10 buah cabe rawit merah
12 butir bawang merah
6 siung bawang putih
6 butir kemiri
2 cm kunyit
2 cm kencur
minyak sayur
Taburan:
Bawang merah goreng
Cabe merah iris serong
Cara Membuat:
Pertama:
Rebus daging dada ayam hingga matang dan empuk lalu tiriskan.
Kedua:
Suwir-suwir kasar daging dada ayam dan sisihkan.
Ketiga:
Haluskan bumbu. Tumis Bumbu Halus hingga matang dan harum. Tambahkan daun jeruk, aduk hingga wangi. Bisa ditambahkan sedikit air biar tidak gosong.
Keempat:
Masukkan ayam suwir, aduk hingga rata.
Tambahkan garam, gula, merica, dan kaldu bubuk. Aduk hingga tercampur rata.l
Kelima:
Tambahkan daun kemangi, aduk hingga layu, matikan api.
Keenam:
Pindahkan pada piring saji, taburi bawang merah goreng dan cabe iris.
Ayam Suwir Pedas Kemangi siap dinikmati. Bisa disajikan untuk buka puasa, bisa juga disajikan untuk sahur.
Hmmmm, rasanya yummy banget. Gurih, pedas, manis berpadu dalam kelezatan yang memanjakan lidah. Ditambah wangi khas daun kemangi semakin membuat Ayam Suwir Pedas Kemangi menggoda selera bagi siapa saja yang menikmatinya. Demikian juga saya beserta keluarga.
Memasak, Sebagai Sarana Merawat Kebersamaan Keluarga
Kebetulan sisulung pas pulang, jadi bisa menikmati masakan ibunya. Ia yang sejak kecil selalu bilang, masakan ibu nomer satu. Pintar banget membuat ibunya senang. Tapi memang demikian adanya. Ia selalu lahap menyantap setiap sendok demi sendok masakan saya hingga tandas tak tersisa.
Sulung saya itu sangat dekat dengan ibunya. Kalau pas pulang tentu selalu memanfaatkan kesempatan untuk dekat terus dengan saya. Pun ketika saya berkutat di dapur memasak Ayam Suwir Pedas Kemangi ini, ia menemani bahkan membantu proses memasak. Mulai dari menghaluskan bumbu, menumis bumbu, menyuwir-nyuwir daging ayam, sampai masakan siap disajikan.
Sungguh semenjak ia mulai bekerja, kebersamaan kami mulai berkurang. Makanya momen-momen seperti ini tentu tidak saya sia-siakan. Berkumpul bersama, masak bersama, makan bersama, tarawih bersama, --- pokoknya selalu mengerjakan apapun bersama.
Anda mempunyai pengalaman yang sama?
Selanjutnya, bila anda ingin menyajikan masakan yang lezat seperti saya, kiranya resep ini bisa dijadikan referensi. So, silakan dipraktikkan, semoga berhasil.
Salam kuliner
Mau makan enak dan sehat? Masak sendiri dong!
Siti Nazarotin
Blitar, 17 April 2022
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
