(25) Orang Cerdas Emosi dan Sadar Diri, Membagi Kebahagiaan?
(4) Motivasi dan Inisiatif
Berbagi tanpa pamrih, tanpa ingin mendapat pujian, sumbernya ada pada motivasi dan inisiatif diri.
Motivasi adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan atau berpikir dengan tujuan tertentu, baik sadar atau tidak sadar.
Inisiatif yaitu membuat langkah pertama dalam mengusahakan sesuatu. Bentuk kesadaran diri dari individu yang berpikir bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya atau memenuhi suatu hal.
(5) Cerdas Mengelola Diri
Orang yang suka berbagi secara tulus, cerdas dalam hal mengelola dirinya. Bandura, seorang pakar psikologi social cognitive mengatakan, orang yang cerdas dalam mengelola pikiran, perasaan, dan waktu biasanya juga bijak dalam merespon orang lain.
Dapat membagi waktu untuk mendengarkan orang lain, mengunjungi orang sakit, berbagi ilmu ke mereka yang membutuhkan hingga membantu teman yang kehilangan pekerjaan, meluangkan waktu, menyiapkan tenaga, dan uang untuk kegiatan sosial masyarakat dalam berbagai bentuk (agama, pendidikan, budaya, sosial, olah raga).
Atas penjelasan tersebut, maka benar, bagi orang yang suka berbagi, maka cerdas emosi. Pun mengganggap bulan-bulan yang lain sama dengan bulan Ramadan. Menganggap hari-hari yang lain seperti Hari Raya Idul Fitri. Dia meraih fitrah, kemenangan di setiap bulan dan hari. Subhanallah.
Berbagi transaksi politik?
Ketika orang-orang sudah fokus berbagi kebahagian dengan tradisi mudik, salam tempel sekadar THR-an, berbagi sesuai kewajiban membayar Zakat Fitrah, ternyata Program Politik Transaksi (PPT) tetap dijalankan oleh orang-orang yang hanya berpikir untuk diri dan program politikya. Tidak peduli, meski di bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri.
Para politisi ini, yang terjaring OTT KPK, tentunya mempermalukan dirinya sendiri, keluarganya, dan partai politiknya. Tetapi, meski sudah ratusan kali terjadi, karena sebagai program, terpaksa rasa malu sudah diasingkan.
Tidak belajar dari kasus-kasus OTT KPK yang sudah ratusan kali terjadi di Republik ini, tetapi KPK pun terus dapat menjaring adegan drama yang diperankan oleh aktor dan aktris korup pendatang baru.