Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

(25) Orang Cerdas Emosi dan Sadar Diri, Membagi Kebahagiaan?

16 April 2023   10:23 Diperbarui: 16 April 2023   10:23 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(25) Orang Cerdas Emosi dan Sadar Diri, Membagi Kebahagiaan?
Ilustrasi Supartono JW

(4) Motivasi dan Inisiatif
Berbagi tanpa pamrih, tanpa ingin mendapat pujian, sumbernya ada pada motivasi dan inisiatif diri.

Motivasi adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan atau berpikir dengan tujuan tertentu, baik sadar atau tidak sadar.

Inisiatif yaitu membuat langkah pertama dalam mengusahakan sesuatu. Bentuk kesadaran diri dari individu yang berpikir bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya atau memenuhi suatu hal.

(5) Cerdas Mengelola Diri

Orang yang suka berbagi secara tulus,  cerdas dalam hal mengelola dirinya. Bandura, seorang pakar psikologi social cognitive mengatakan, orang yang cerdas dalam mengelola pikiran, perasaan, dan waktu biasanya juga bijak dalam merespon orang lain.

Dapat membagi waktu untuk mendengarkan orang lain, mengunjungi orang sakit, berbagi ilmu ke mereka yang membutuhkan hingga membantu teman yang kehilangan pekerjaan, meluangkan waktu, menyiapkan tenaga, dan uang untuk kegiatan sosial masyarakat dalam berbagai bentuk (agama, pendidikan, budaya, sosial, olah raga).

Atas penjelasan tersebut, maka benar, bagi orang yang suka berbagi, maka cerdas emosi. Pun mengganggap bulan-bulan yang lain sama dengan bulan Ramadan. Menganggap hari-hari yang lain seperti Hari Raya Idul Fitri. Dia meraih fitrah, kemenangan di setiap bulan dan hari. Subhanallah.

Berbagi transaksi politik?

Ketika orang-orang sudah fokus berbagi kebahagian dengan tradisi mudik, salam tempel sekadar THR-an, berbagi sesuai kewajiban membayar Zakat Fitrah, ternyata Program Politik Transaksi (PPT) tetap dijalankan oleh orang-orang yang hanya berpikir untuk diri dan program politikya. Tidak peduli, meski di bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri.

Para politisi ini, yang terjaring OTT KPK, tentunya mempermalukan dirinya sendiri, keluarganya, dan partai politiknya. Tetapi, meski sudah ratusan kali terjadi, karena sebagai program, terpaksa rasa malu sudah diasingkan.

Tidak belajar dari kasus-kasus OTT KPK yang sudah ratusan kali terjadi di Republik ini, tetapi KPK pun terus dapat menjaring adegan drama yang diperankan oleh aktor dan aktris korup pendatang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun