Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

1445 H (3) Berbuat Baik yang Benar, Bakat/Keturunan?

13 Maret 2024   01:10 Diperbarui: 13 Maret 2024   08:42 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1445 H (3) Berbuat Baik yang Benar, Bakat/Keturunan?
Ilustrasi Supartono JW

Sampai di sini jelas bahwa orientasi kebaikan yang salah dan sarat kepentingan, merugikan tatanan bangsa karena nilai benar tidak lagi dianut sebagai standar.  Nilai etika dan moral bangsa akan semakin terdegradasi sebab pemimpin meneladankan hal baik (baca: sesaat, instan, sarat kepentingan, penyelewengan) didahulukan ketimbang kebenaran.

Atas hal perbuatan baik yang benar, bukan perbuatan baik yang dasarnya salah dan sarat kepentingan, ada udang di balik batu, maka dalam momentum bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, Ramadan 1445 Hijiriah yang masih di fase rahmat, untuk memperbaiki bangsa ini, kita wajib bersikap memilih benar dahulu, baru baik.

Tantangaannya, bila sesuatu akan membuat kita untung, artinya mendatangkan kebaikan, namun hal tersebut tidak mengandung nilai benar, apakah kita akan menolak bahkan menentang. Kita kukuh mempertahankan kebenaran, meski tidak menguntungkan?

Dalam al-Qur`an, disebutkan, "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya" (Qs. al-Zalzalah: 7-8).  

Doa saya, di bulan penuh berkah ini, semoga selalu kecipratan dan ketularan karakter hebat, orang-orang yang berbakat melakukan perbuatan baik yang benar, karena ikhlas dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang dilimpahkanNya. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun