Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

1445 H (6) Membuat Hati Nyaman, Bukan Meresahkan!

16 Maret 2024   10:33 Diperbarui: 16 Maret 2024   11:17 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1445 H (6) Membuat Hati Nyaman, Bukan Meresahkan!
Ilustrasi Supartono JW

Sejatinya, rangkaian Salat Tarawih yang diselenggarakan, ada Kultumnya, ini sangat baik untuk jamaah dapat selalu menambah wawasan dan ilmu sekaligus merefeksi diri sekaligus menguatkan kualitas Iman dan Islamnya.

Apalagi ada Masjid yang menyelenggarakan Kultum setiap hari sebelum Salat Tarawih dilaksanakan. Tetapi bila yang Kultum selalu tidak melebihi waktu, Si PengKultum pun sudah termasuk bagian orang yang membuat resah Jamaah, selain Imam yang suka memanjangkan bacaan Salat.

Dari pengalaman khusus mengenai Salat Tarawih, Ramadan sekarang dan Ramadan sebelum-sebelumnya, persoalan ini, klasik. Secara pengalaman pribadi dan  yang saya dengar dari warga, ada yang berkisah bahwa Salat Tarawih di Masjid ini cepat. Di Masjid itu sebentar. Di Masjid sana lama. Intinya, mengapa warga sampai mengeluhkan dan membandingkan persolan cepat/sebentar/lama Salat Tarawih?

Dari berbagai literasi yang ada, ada yang menulis, dalam ibadah Salat, ada Ulama yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyebut sahabat yang mengimami Salat dengan cukup lama itu sebagai munaffir (meresahkan hati).

Selain itu, saya kutip dari NUOnline, Senin (8/8/2022) Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahauddin Nur Salim mengaku pernah menceritakan suatu hadits Nabi kepada seorang kiai yang Salatnya begitu khusyuk dan lama.

Beliau menyampaikan, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menegur orang yang Salatnya pendek, tetapi justru menegur kepada sahabat yang Salat lama.

Hal ini disampaikan dalam Dauroh Ilmiyah Merawat Tradisi Sanad Keilmuan Ulama Nusantara di Yayasan Al-Fachriyah, Tangerang, Banten, pada Senin (8/8/2022).

"Nabi tuh tidak pernah menegur orang yang shalat cepat. Yang ada tuh sanad menegur shalat lama," ujar kiai yang akrab disapa Gus Baha.

Selanjutnya, Gus Baha mengungkapkan bahwa meskipun tampaknya hal tersebut merupakan laku yang kurang baik, tetapi ia tetap memiliki sanadnya.

"Saya punya sanad. Ada gak sanad Nabi menegur shalat pendek, yang ada menegur shalat panjang," terang Gus Baha lagi.

Dalam literasi bahasa, maksud sanad berarti sandaran, yang kita bersandar padanya, dan berarti dapat diperpegangi, dipercayai. Sedangkan me- nurut istilah, sanad berarti keseluruhan rawy dalam suatu hadits dengan sifat dan bentuk yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun