Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

1445 H (7) Selalu Merasa Diawasi Allah

17 Maret 2024   00:43 Diperbarui: 17 Maret 2024   09:01 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1445 H (7)  Selalu Merasa Diawasi Allah
Ikustrasi Supartono JW

Melakukan sikap dan perbuatan dengan kesadaran selalu merasa diawasi CCTV-Nya, maka sikap dan perbuatan itu akan dekat pada hal-hal benar, baik, terpuji, dan bermaslahat.

(Supartono JW.17032024)

Pada Senin (11/3/2024) dan Sabtu (16/3/2024), Ustaz yang mengisi Kultum menjelang Salat Tarawih di Masjid Kompleks saya tinggal, sama-sama menyampaikan hal tentang "Merasa Diawasi oleh Allah" (muroqabah).

Pertanyaan saya, kira-kira, para elite dan pemimpin di negeri ini yang sudah dianggap bersikap dan berbuat tanpa etika dan moral, sebab diduga melakukan kecurangan terstruktur, tersistem, dan masif (TSM) demi bersaing dalam kancah politik dan kekuasaan, apakah mereka merasa diawasi oleh Allah dalam melakukan semua sikap dan perbuatannya, itu?

Sebagai rakyat jelata, saya sangat bersyukur, masih mendapatkan kesempatan, di bulan yang penuh berkah dan ampunan, dalam fase Rahmat,  diingatkan oleh dua Ustaz yang berbeda, tentang hal yang sama. Yaitu, orang yang beriman dan bertaqwa, dalam setiap langkah, sikap, dan perbuatannya, tentu, pasti, akan merasa diawasi oleh Allah.

Muroqabah, CCTV Allah

Secara bahasa, muroqabah mempunyai arti menjaga, mengawal, menanti, mengamati dan mengawasi. Secara istilah, Muroqabah adalah kesadaran diri seseorang yang berkeyakinan bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah.

Dengan demikian, muraqabah artinya merasa selalu diawasi oleh Allah, sehingga dengan kesadaran ini, mendorong manusia senantiasa bertaqwa, melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya.

Di zaman sekarang, manusia menciptakan alat bernama CCTV atau Closed-Circuit Television, yaitu sistem kamera video yang mengirimkan sinyal ke monitor atau set monitor tertentu sebagai lawan dari sumber siaran publik, dan menunjukkan live monitoring yang terdiri dari kamera dan monitor yang hanya dapat digunakan untuk pemantauan langsung.

Fungsi CCTV, adalah sebagai kamera pengawas dan pengintai yang dapat memantau situasi dan kondisi secara real time yang juga mampu menekan aksi kejahatan.

Namun, kehadiran CCTV buatan manusia, tetap memiliki keterbatasan. Berbeda dengan CCTV Allah kepada manusia. Meski sudah hadir CCTV buatan manusia, kejahatan tetap sulit dicegah. Pasalnya, yang berbuat jahat, licik, culas, tidak etik, tidak bermoral, tidak tahu malu, tidak tahu diri, tidak tahu berterima kasih, dll, tetap tidak pernah merasa sedang diawasi oleh Allah.

Padahal, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Rabb-mu benar-benar mengawasi." (Q.S. Al-Fajr: 14)

Allah SWT, juga berfirman, "Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit." (Q.S. Ali Imran: 5)

Firman lainnya,
"Dia bersama kamu di mana saja kamu berada." (Q.S. Al-Hadid: 4)

Atas firman-firman tersebut, sudah pasti, bahwa Allah SWT, selalu ada bersama, menemani kita, di manapun kita berada. Allah melihat kita dan kita tidak akan bisa terlepas dari penglihatanNya.

Allah pun melihat aktivitas Salat kita. Memperhatikan kita tanpa luput dan terlewat sedetik pun.
Dalam firmanNya, "Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk salat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud." (Q.S. Asy-Syu'ara: 218-219)

Lebih dari itu, Allah mengetahui gerak-gerik manusia yang memandang dengan tatapan buruk dan mengetahui segala rahasia yang ada di dalam hati.

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat, dan apa yang disembunyikan oleh hati." (Q.S. Al-Mu'min: 19)

Semoga

Semoga, saya dapat menjadi golongan orang-orang yang selalu tertanam rasa muraqabah karena ada CCTV Allah. Selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal. Mampu memilih perbuatan yang benar, baik, dan menjauhkan diri dari perbuatan tercela yang dilarang olehNya.

Senantiasa memilih jalan yang halal dan dan terhindar dari hal-hal yang haram. Selalu dapat memilih melakukan hal-hal benar dan baik yang dicintai Allah. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun