Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

1445 H (20) Dongeng, Mencerdaskan Pikiran dan Hati Anak-Anak

29 Maret 2024   23:06 Diperbarui: 29 Maret 2024   23:13 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1445 H (20) Dongeng, Mencerdaskan Pikiran dan Hati Anak-Anak
Kak Wahyu mendongeng di Masjid Jami' Al-Izhar Perumahan Sukamjaya, Depok. Doc. Supartono JW.

Melalui dongeng, akan memperkuat ikatan sosial dan keluarga, membantu anak-anak lebih memahami berbagai ikatan di sekitar mereka. Termasuk ikatan saudara kandung, teman, orang tua-anak, dan lainnya.

Akhirnya, dongeng membuat anak-anak dapat membantu proses  sosialisasi anak-anak di setiap tempat, lingkungan menjadi lebih mudah. Terbiasa mendengar atau menonton dongeng, secara signifikan akan menjembatani kesenjangan emosional antara orang tua dan anak.

Terkait dongeng, Albert Einstein menekankan manfaat kreatif dari bercerita. Ia berkata: "Jika ingin anak-anak menjadi cerdas, bacakan mereka dongeng; jika Anda ingin mereka lebih cerdas, bacakan mereka lebih banyak dongeng."

Berangkat dari peran dongeng  yang cukup penting bagi perkembangan anak itulah, DKM Masjid Jami' Al-Izhar, mengundang pendongeng untuk mendongeng tentang "Bagaimana anak-anak bersikap yang benar dan baik di Masjid."

Terpatri di memori

Lebih spesial, pendongeng yang diundang adalah Kak Wahyu (Wahyu Dwi Deni Awan). Yang beruntung adalah anak-anak di Komplek Perumahan Sukmajaya Permata, Depok dan lingkungan sekitarnya, jamaah Masjid Jami' Al-Izhar.

Mengapa spesial dan beruntung? Spesial, karena pendongeng sekelas Kak Wahyu yang diundang oleh DKM Masjid, dapat hadir khusus untuk anak-anak Masjid Jami' Al-Izhar.

Beruntungnya, anak-anak Masjid Jami' Al-Izhar mendapat kesempatan langsung, menyaksikan penampilan
Kak Wahyu yang dikenal piawai mendongeng dengan media boneka.

Dapat melihat langsung penampilan aktor pendongeng yang setiap kali mendongeng, baik karena undangan ataupun terjun di lokasi bencana, pasti wajah dan namanya akan selalu tersimpan dalam memori anak-anak sepanjang kehidupannya. Pun cerdas mencuri perhatian anak-anak, sehingga anak-anak selalu dapat fokus dengan materi dongengnya, lupa beranjak dari tempat duduknya.

Dalam mendongeng di hadapan anak-anak, benar, anak-anak sangat fokus terhadap dongengan Kak Wahyu sejak awal hingga akhir. Terlebih dalam mendongeng, Kak Wahyu bukan hanya melibatkan anak-anak menjadi bagian kisah dalam dongeng. Bahkan warna pakaian anak-anak pun ikut dimaknai. Sangat cair, menghibur, menyenangkan. Anak-anak sangat suka.

Dengan demikian, saya pastikan, apa yang didongengkan oleh Kak Wahyu, akan terekam abadi di memori anak-anak. Kisah dan nilai-nilainya, akan menjadi penuntun dan panutan anak-anak. Terutama bagaimana bersikap yang benar dan baik di Masjid. Juga bagaimana bersikap dan berbuat yang benar dan baik kepada lingkungan sekitar mereka. Termasuk ikatan saudara kandung, teman, orang tua-anak, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun