Bakso "Silahkan Ambil Sendiri"
Entah mengapa, setiap menyantap bakso ada kepuasan tersendiri dan bisa membangkitkan mood menjadi lebih baik.
Aku pribadi lebih menyukai bakso kosong. Hanya bakso dan kuah. Kemudian, ditambah dengan sambal. Sehingga, beningan pedas gitu. Sesekali jika merasa benar-benar lapar menambah sedikit mie.
Berbeda jika ingin memperbaiki mood, bakso lava menjadi pilihanku. Dengan menikmatinya saja, masalah hilang seketika. Hanya fokus bagaimana menghabiskan bakso yang rasanya pedas.
Setelah habis, tugas selanjutnya adalah bagaimana menghilangan pedas dari indera perasa. Es pun tak cukup untuk melunturkan pedas yang semi permanen di lidah. Tak jarang yang mengipas indera perasa sambil diem di tempat atau di pojokan.
Bakso-bakso di nusantara juga beragam harganya tergantung tempat dimana kita beli. Ada yang masih seharga Rp10 ribu jika kita membeli di abang gerobak.
Ada juga yang seharga belasan ribu jika membeli di warung bakso. Namun, itu biasanya untuk jenis urat dan telur. Jika sudah ke jenis bakso lava yang penuh dengan sambal harganya sudah mencapai Rp25 ribu.
Lanjut, jika membeli di rumah makan dan resto. Harga untuk bakso biasa sudah mencapai Rp20 ribu sampai Rp25 ribu. Sementara, yang spesial diatas Rp30 ribu. Kira-kira itulah dunia perbaksoan di tanah air tercinta.