Sofi Mahfudz
Sofi Mahfudz Wiraswasta

Suka Bisnis dan Nulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Belanja Kado Lebaran di Mana? Untuk Siapa?

13 Mei 2020   21:53 Diperbarui: 13 Mei 2020   22:07 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja Kado Lebaran di Mana? Untuk Siapa?
Deretan parcel di Swalayan Dynasty Pare. Dokpri

Meski ada wabah corona, tapi banyak orang yang tetap keluar. Untuk pergi berbelanja.

Tadi malam saya belanja ke 2 swalayan di Pare Kediri, namanya Swalayan TOP dan Swalayan Dynasty. Keduanya swalayan besar. Biasanya, swalayannya selalu ramai. Menjadi jujugan orang-orang yang beli grosir.

Saya pergi dengan tetap menerapkan aturan social distancing. Masuk ke swalayan dengan bermasker. Jaga jarak saat di kasir atau di antrian pembelian telur. Jarak trolley antara 1 dan yang lain harus 1 meter. Masuk dan keluar swalayan harus cuci tangan. Lengkap dengan pemeriksaan suhu tubuh.

Situasi di swalayan tadi malam termasuk sepi. Untuk ukuran swalayan besar di bulan Ramadhan, ya. Karena biasanya, di bulan Ramadhan yang sebelumnya, situasinya selalu rame. Apalagi semakin mendekati hari raya yang kurang dari 10 hari.

Tampak kue kue lebaran berjejer rapi. Juga banyak aneka parcel beraneka warna dan harga. Item barang yang biasanya dijadikan kado lebaran untuk atasan dan mitra bisnis.

Saat melihat kondisi swalayan yang sepi begini, saya berpikir, jika harus beli kado lebaran, mending saya belinya offline saja. Hitung-hitung saya nglarisi dagangan mereka. Ya, nggak?

Kado Lebaran Untuk Siapa?

Terlepas dari pro kotra belanja kado lebaran online atau offline, saya justru tertarik membahas pertanyaan: kado lebaran itu untuk siapa?

Saya tahu, kepada siapa kado itu akan diberikan adalah hak prerogatif pemberi kado. Entah kepada orang tuanya, bosnya, rekan bisnisnya, atau juga kepada kerabatnya. Terserah.

Tapi, jika boleh menyarankan, di situasi seperti sekarang ini, seyogyanya daftar penerima hadiah diganti saja.

Jika awalnya kado lebaran berharga ratusan ribu bahkan sampai jutaan ditujukan untuk bos di kantor, mending dialihkan saja budgetnya. Dialihkannya ke orang-orang yang saat ini mengalami kesusahan karena terdampak corona. Setelah dikonversikan ke sembako.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun