Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Makan Sehat Selama Ramadan dengan Planetary Health Diet

22 April 2021   22:52 Diperbarui: 22 April 2021   23:31 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan Sehat Selama Ramadan dengan Planetary Health Diet
Sumber gambar dari pixabay.com

Bulan Ramadan bagi sebagian orang menjadi momen diet, tetapi banyak juga tidak berhasil, tubuh menjadi melar. Kalap saat melihat makanan menjadi penyebabnya.

 "Dietnya besok saja." Posting salah satu teman di media social.

Setiap hari dia hanya membuat status yang sama. Alih-alih badan sehat, Ramadan berat badan bertambah pesat.

Hari bumi bertepatan dengan bulan Ramadan, tidak ada salahnya selama bulan Ramadan, kita menerapkan diet sehat untuk menyelamatkan bumi. Diet planet sehat sebagai bentuk usaha mencegah obesitas dan kelaparan, berat badan terjaga.

Seperti apakah Planetary Health Diet atau diet planet sehat?

Planetary Health Diet adalah cara untuk diet sehat yang diuji coba selama tiga tahun melibatkan 37 spesialis dari 16 Negara termasuk Indonesia. Hasilnya dimuat dalam jurnal kesehatan The Lancet tersebut mengacu kepada konsumsi daging dan gula lebih sedikit dibandingkan dengan sayur, buah dan kacang-kacangan, umbi-umbian, sereal namun tetap mampu memenuhi kebutuhan 2.500 kalori per harinya.

Dengan program ini kita masih bisa makan daging hanya porsinya dikurangi. Dalam satu pecan makan daging merah satu kali, ikan dua kali dan telur satu hingga 2 butir.

Pada dasarnya menciptakan makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih teratur, tetapi menyenangkan. Kita masih bisa minum susu satu gelas per hari.

Pada dasarnya diet planet ini cocok untuk Negara yang banyak mengonsumsi daging, seperti Amerika, Eropa. Namun, Indonesia juga tidak menutup kemungkinan semua olahan memakai bahan dasar daging.

Bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk menerapkan diet sehat tersebut. Dr. Sofia Forslund yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa, "Puasa berperan sebagai kata lisator mikroorganisme pelindung di usus. Kesehatan jelas meningkat dengan sangat cepat, dan pasien dapat mengurangi pengobatan mereka atau bahkan sering berhenti minum tablet sama sekali." "Menggabungkan puasa dengan diet sehat adalah ide bagus," katanya lagi.

Memang terasa sulit untuk melakukan perubahan, apalagi bulan Ramadan sering dikaitkan dengan banyak makanan dan makanan manis. Sementara dalam diet sehat, makanan manis dan daging harus dikurangi. Dua jenis makanan ini justru yang membuat berat badan tidak stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun