Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

5 Masjid di Madiun Saksi Sejarah Perkembangan Islam

8 April 2023   21:50 Diperbarui: 8 April 2023   22:09 4563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Masjid di Madiun Saksi Sejarah Perkembangan Islam
Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun. Foto dokpri/Sri RD

Seperti kita ketahui masjid adalah  bangunan yang luas tempat umat Islam menjalankan ibadah. Hal ini sama dengan pengertian masjid dalam KBBI. 

Namun dalam ajaran Islam, masjid adalah tempat sujud, bukan hanya sebuah bangunan saja. Allah Swt. telah menjadikan seluruh jagad raya adalah tempat sujud.

Lepas dari pengertian masjid. Tempat yang juga disebut rumah Allah ini multifungsi. Fungsi utama adalah untuk beribadah kepada Allah Swt yakni salat. Akan tetapi ibadah tidak langsung pun bisa dilakukan di masjid.

Perkembangan Islam di Indonesia pun berawal dari masjid. Para ulama, kiai, tokoh agama, masyarakat melakukan diskusi, dzikir di masjid.  


Lima Masjid di Madiun Saksi Perkembangan Islam

Seperti di Madiun, banyak masjid yang telah berfungsi ratusan tahun lamanya dan menjadi titik awal perkembangan Islam. Masjid tersebut, di antaranya:

1. Sejarah Makam dan Masjid Kuno Taman Madiun

Syiar Islam di Keresidenan Madiun berawal dari Masjid Besar Kuno. Terletak di Kelurahan Taman, masjid ini berukuran sangat besar dengan bagian utamanya terbuat dari kayu jati.

Dalam sejarah, Masjid Kuno dibangun oleh Kiai Ageng Misbach tahun 1974.  Masjid yang semula bernama Masjid Donopuro dibangun di atas tanah perdikan (daerah bebas pajak) Kerajaan Mataram.  

Wilayah itu diberikan kepada Kanjeng Pangeran Rangga Prawirodirjo I, Bupati wedana timur (Manca Negari Timur), Kerajaan Mataram di sebelah timur Gunung Lawu. Lalu diserahkan kepada Kanjeng Raden Ngabehi Kiai Ageng Misbach yang saat itu sebagai penasihat Pengeran Rangga Prawirodirjo I.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun