Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

2 Manfaat Memaafkan Kesalahan Orang Lain

29 April 2023   22:53 Diperbarui: 29 April 2023   23:00 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2 Manfaat Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Ilustrasi saling memaafkan. Foto dari Kompas.com

Idulfitri erat kaitannya dengan silaturahmi dan saling memaafkan, meski bisa kapan saja dilakukan, terutama ketika melakukan kesalahan.

Momen Lebaran mendorong setiap orang untuk bertemu dan meminta maaf. Begitu pun si penerima maaf, dengan suka cita menerima uluran tangan. 

Berbeda lagi jika situasinya di luar Idulfitri, saling memaafkan terasa sulit dilakukan. Adakalanya bibir sudah memaafkan, tetapi perilaku masih mendendam.

Jika kita menghadapi situasi sulit memaafkan, berdoalah meminta kepada Allah Swt. untuk melembutkan hati agar bisa memaafkan. Sesungguhnya jika kita mendendam akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Hal ini pernah terjadi pada saya, sulit memaafkan, hal kecil pun menjadi besar. Emosi setiap hari meluap, akibatnya menurunkan kesehatan fisik. Saya pun pernah memperhatikan perilaku ibu mertua dan saudaranya yang sering beradu mulut, tanpa ada kata maaf di akhir tragedi.

Apa yang terjadi? Setiap saat saya harus siap mendengarkan teriakan. Kami pun merasa tak enak jika bertemu dengan yang bersangkutan. Mendokan agar saling memaafkan membuahkan hasil. Entah siapa yang mendahului, ketika lebaran saudara mertua silaturahmi dan saling memaafkan.

Lebaran menjadi momen tepat melupakan masalah, karena hari raya agama Islam ini semua umat bahagia dan hal itu mendorong orang saling memaafkan. Selain itu sebagai umat Islam, memaafkan menjadi anjuran, wajib hukumnya.

Sebagaimana yang saya kutip dalam Al-Quran, surah al-A'raf ayat 199, firman-Nya yang artinya, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh."

Manfaat Memaafkan

Saling memaafkan bukan saja tradisi umat Islam di Indonesia, tetapi semua agama pun menganjurkan untuk saling memaafkan. Hal demikian sangat bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain, di antaranya:

  • Pertama, memaafkan dapat mengelola stres

Walaupun memaafkan bukan satu-satunya cara untuk mengelola stres, tetapi dengan tidak memaafkan, perasaan marah, permusuhan dan stres akan terus tumbuh.

Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2016 dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine, orang yang mampu memaafkan mengalami penurunan persepsi tentang stres. Studi tersebut melibatkan lebih dari 330 orang berusia 16 hingga 79 tahun.

Ini membuktikan jika kita memaafkan kesalahan orang lain, hidup akan lebih tentram, jauh dari stres.

  • Kedua, memaafkan dapat menghindari dari gangguan psikologi

Ketika kita menghadapi masalah, mustahil tidak memikirkannya, bahkan ketika tidak memaafkannya pun masih merenungkannya. Menurut Everett L. Worthington Jr., PhD, Profesor Emeritus di Virginia Commonwealth University, Richmond yang melakukan penelitian psikologi berfokus pada memaafkan. Cara orang memikirkan masalah berbeda-beda.

Sebagian orang memikirkan masalah dengan kemarahan, putus ada atau tertekan, ada pula dengan cemas. Jika terus memikirkannya, akan menyebabkan gangguan psikologis.

Gangguan psikologis tersebut, seperti marah yang tidak terkontrol, stres, gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan psikosomatik. Gangguan psikosomatik adalah keluhan fisik yang disebabkan oleh pikiran atau emosi, seperti sakit perut, migrain.

Saya pernah mengalami perut rasanya senep, seperti gejala sakit maag. Ketika ke mantri, katanya jangan banyak mikir. Saya tidak percaya, akhirnya setelah dari mantri, periksa ke dokter umum yang kebetulan dia masih kerabat suami. Dia pun mengatakan jangan banyak mikir.

Sepanjang perjalanan saya berpikir dan bertanya pada diri sendiri, apa yang saya pikirkan sehingga bisa sakit perut? Dari situ saya mulai mengubah cara berpikir jika ada masalah, baik dalam keluarga atau pekerjaan. 

Memaafkan bukan berarti tidak memikirkan masalah. Kita tetap memikirkannya, tetapi tidak dengan kemarahan. Sehingga tidak menggangu kesehatan fisik atau mental kita.

Tentunya masih banyak lagi manfaat dari memaafkan, baik bagi diri kita atau orang lain. Untuk itu mohon maaf lahir batin. 

Bahan bacaan

#SamberTHR2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun