Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan

18 Maret 2024   16:19 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:21 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan
Ilustrasi sedekah makanan di bulan Ramadan. Foto detik.com 

Saya masih ingat ketika kecil, semangat ke masjid karena ada makanan yang dibagikan gratis. Makanan desa zaman dulu, rengginang dan buras. Buras adalah kudapan khas Majalengka yang terbuat dari beras dimasak dengan santan diisi sambal oncom, lalu dikukus. Mungkin mirip dengan arem-arem. Kalau arem-arem isiannya sayuran. 

Selesai salat tarawih semua jemaah mendapat satu buras dan satu rengginang. Rasanya makanan itu sangat mewah dan enak. Apalagi jika isian oncomnya pedas, manis. Anak-anak akan memakannya dengan lahap. 

Setiap hari warga bergantian mengirim buras, rengginang ke masjid yang ada di kampung. Namun, Saya paling suka dengan buras buatan Mimi (ibu). Entah mengapa buatan Mimi enak. Katanya, masak santannya yang tanek, mengukus juga harus tanek agar tidak mudah basi.

Mengirim jajanan ke masjid, musala bagian dari sedekah. Sedekah bisa dilakukan oleh siapa saja, selama memiliki kelapangan tenaga, pikiran dan harta. Sedekah tidak perlu banyak dan mewah. Selama diberikan dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan.

Berjalannya waktu, sedekah makanan semakin beragam jenisnya. Warga bisa sedekah kolak, kue, es, gorengan, roti, baso, nasi dan lain sebagainya. Sedekah pun dipisah antara takjil dan tadarus. Warga bisa memilih mau kirim makanan untuk berbuka puasa atau tadarus.

Seperti di desa saya sekarang ini. Takmir masjid membuat surat edaran dan disimpan di beranda masjid. Warga memilih tanggal sesuai kesiapannya. Setiap hari selalu ada makanan di masjid.

Sedekah pun tidak harus ke masjid, sekarang banyak masyarakat, baik komunitas, perorangan membagikan takjil di pinggir jalan. Penerima pun beragam, biasanya dibagikan kepada warga yang melintas.

Keutamaan Sedekah
Sebagaimana kita ketahui pada bulan Ramadan, bulan yang mulia penuh berkah, dianjurkan untuk sedekah.  Meski sedekah bisa dilakukan kapan saja, selagi memiliki kelapangan tenaga, harta, tetapi pada bulan Ramadan sangat istimewa.  Hal demikian karena pahalanya yang berlipat ganda.

Rasulullah saw.. lebih dermawan dan bermurah hati  pada bulan Ramadan. Para sahabat menyaksikan beliau sering bersedekah pada bulan Ramadan.

Sahabat  Rasulullah saw. Anas bin Malik ra. meriwayatkan yang artinya:
Dari Anas dikatakan,
"Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?" Rasul menjawab, "Sedekah di bulan Ramadhan" (HR At-Tirmidzi).

Keutamaan sedekah sudah banyak dijelaskan dalam hadist Nabi dan Al-Quran salah satunya pahala berlipat. Selain itu harta kita pun menjadi berkah. Berkah itu sendiri dalam KBBI artinya karunia dari Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi seluruh manusia. 

Beberapa keutamaan sedekah di bulan Ramadan adalah:

  •  Menghapus dosa
  •  Mencegah perbuatan maksiat
  •  Investasi akhirat
  •  Membuka pintu kebaikan
  •  Menenangkan hati 
  • Mempererat persaudaraan

Selain sedekah makanan atau memberi untuk yang berbuka, masih banyak sedekah ringan yang tak kalah banyak pahalanya. Kita juga bisa sedekah ilmu, tenaga, pikiran, tersenyum. 
Sebagai penerima sedekah pun akan mendapat kebaikan dan pahalanya karena menjadi perantara bagi pemberi sedekah untuk mendapatkan pahala.

Menerima sedekah bukan berarti hina. Justru menjadi orang pilihan bagi pemberi. Pemberi yakin dengan perantaranya pahala akan mengalir. Jangan gengsi menerima sedekah dari orang lain. Ucapkan doa yang baik agar doa itu kembali pada diri kita.

Terima kasih telah singgah. Salam dari Madiun.

Sumber https://www.bwi.go.id/8767/2023/04/05/keutamaan-sedekah-saat-bulan-suci-ramadan/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun