Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.
Belanja Hemat, Strategi Saya Berburu Promo
Bulan Ramadan selain menjadi momen yang tepat untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. juga waktu yang seru untuk berburu promo.
Banyak perusahaan, supermarket, toko online menawarkan barang dengan harga murah. Mulai dari makanan, pakaian, ponsel, bahkan kendaraan.
Sejak awal Ramadan saya sudah tergiur dengan harga yang dipasang di depan barang. Namun, bukan pakaian apalagi kendaraan. Saya hanya ingin berburu sembako untuk paket lebaran kepada tetangga, kerabat.
Warga desa di mana saya tinggal memiliki tradisi menghantarkan nasi dan lauk pauk setelah puasa ketujuh belas. Oleh karena tidak ada yang masak dengan porsi banyak, saya menggantinya dengan sembako.
Tantangan memberi sembako adalah harus belanja sendiri. Bisa saja saya belanja ke glosir, tetapi tidak seru juga. Saya lebih memilih belanja di supermarket, tetapi harga glosir ditambah ada promo.
Kalau di Madiun ada supermarket yang menawarkan harga glosir sekaligus bagi member ada kupon dan harga member berbeda. Waah menarik sekali ya, kita bisa super hemat.
Namun, harus sabar antre di kasir, karena hanya ada 10 layanan pembayaran, sementara orang belanja seperti kalap. Sebetulnya bukan kalap, itu menjadi kebutuhan. Orang ngeborong ada yang dijual lagi, ada juga untuk hampers.
Berburu promo secara langsung perlu strategi agar tidak berlama-lama berdiri di supermarket. Apalagi jika belanjanya sendiri. Huuh badan kesel harus antre, juga ambil barang.
Strategi saya ketika berburu promo bahan parcel lebaran sebagai berikut:
1. Membandingkan harga
Seperti kita ketahui bulan Ramadan banyak toko yang menawarkan promo. Tidak ada salahnya kita membandingkan harga antara toko satu dengan toko yang lain.
Jangan terlalu membandingkan banyak toko nanti capek sendiri, belanjanya kapan? Heheh. Perbandingan cukup 2 toko saja. Jika perlu catat harga barang yang kita butuhkan di toko A dan toko B.
Misalnya kue kaleng Wafelio di toko A harganya sekitar Rp32.500, sementara di toko B sekitar Rp26.900. Tentu kita akan memilih membeli di toko B. Kita akan hemat sekitar Rp5.600 per kaleng. Jika beli 100 kaleng, hemat Rp560.000.
2. Bawa catatan
Sebelum belanja kita perlu mencatat kebutuhan barang yang akan di beli. Dengan membawa catatan, belanja akan terkontrol dan tidak ada barang yang dilupakan. Juga tidak lama-lama di supermarket.
Saat belanja saya akan mengambil satu barang saja dari jenis yang dibutuhkan. Misalnya kue 1, syrup 1, minyak goreng 1, mie 1, gula 1. Setelah itu contoh yang kita ambil berikan kepada karyawan yang berjaga sekitar. Jangan lupa kasih tahu karyawan toko tersebut kita antre di kasir nomor berapa.
Setelah itu kita antre saja sambil membawa contoh barang untuk dihitung di kasir. Agar tidak jenuh mengantre, bisa sambil membaca atau menulis di ponsel.
Tidak ingin berlama-lama di mall, tetapi dapat barang promo? Ajak teman, anak berbelanja. Kalau saya sering ajak anak. Dia antre di kasir, saya mencari barang yang dibeli. Jika anak juga ingin belanja, antre bisa gantian.
Akhir Kata
Berburu promo apapun kit harus prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan. Jika kita mudah tergiur promo, keuangan akan rusak. Tanpa sadar belanja sudah banyak, pengeluaran pun membengkak. Sementara barang itu tidak dibutuhkan.
Terima kasih telah singgah. Selamat berburu promo.