Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.
Optimalkan Work, Life, Ibadah Balance agar Hidup Bahagia
Ketika saya dan suami memulai usaha toko besi, banyak orang bertanya langsung.
"Kamu sudah sibuk untuk apa buka toko? Apa duite kurang."
Kami hanya menjawab kalau semua yang dilakukan demi mempersiapkan masa depan anak-anak.
Pandangan kami saat itu adalah bekerja dan mengumpulkan materi untuk biaya sekolah anak-anak kelak. Kami beribadah sebagaimana layaknya umat Islam lainnya. Namun, semua seperti terburu-buru. Pikiran fokus memikirkan pekerjaan, karyawan. Kami tidak bisa menikmati hidup.
Setelah berjalan beberapa tahun, saya berpikir, hidup seperti diperbudak oleh kehidupan dunia. Beribadah seolah-olah hal pelengkap saja. Hampa tidak ada keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan dalam masyarakat dan dengan Allah Swt.
Work, life, Ibadah Balance
Dalam Islam kerja adalah bagian dari ibadah. Ya benar jika kita niatkan untuk beribadah. Jika bekerja karena khawatir tidak bisa hidup, nilai ibadahnya pun tidak ada. Justru semakin kita khawatir ketenangan, rasa syukur akan hilang.
Seperti pengalaman saya saat itu. Semakin bekerja keras mengejar dunia, rasa syukur hanya sebatas ucap. Ibadah hanya sebatas gerakan tangan.
Akhirnya saya mengevaluasi diri dan memikirkan konsep work-life, ibadah balance.
Konsep ini mengajarkan akan keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, kehidupan di luar pekerjaan dan ibadah pada Allah.
Pada intinya kita bisa mengatur waktu dengan seimbang mana waktu untuk bekerja, urusan kehidupan pribadi seperti hobi, keluarga, juga urusan ibadah.
Waktu ibadah sudah ditentukan, kita hanya perlu menjalankan tepat waktu. ketika datang waktu beribadah, tinggalkan pekerjaan, tinggalkan permainan, lupakan ponsel. Fokus beribadah. Tidak menunda waktu ibadah
Ketika kita menyempurnakan ibadah, dunia akan datang. Rezeki datang tanpa terduga. Ketika kita optimalkan work, life, ibadah balance kesehatan fisik dan mental pun terjaga.
Cara Optimalkan Work, Life, Ibadah Balance
Tidak mudah untuk menyeimbangkan pekerjaan, kehidupan pribadi dan ibadah. Rasanya ingin menambah waktu agar semuanya tercapai dengan sempurna. Namun, itu tidak mungkin, karena semua orang punya waktu yang sama yakni 24 jam.
1. Membuat Jadwal
Dalam waktu 24 jam kita busa melakukan banyak hal. Agar seimbang, perlu membuat jadwal. Kami bukan pegawai kantoran, yang sudah terjadwal kapan bekerja, pulang, libur.
Meski tidak punya pimpinan, saya tetap membuat jadwal. Kapan harus menerima tamu di rumah, kapan keluar rumah, kapan bekerja, kapan istirahat, liburan, bergabung pada kegiatan desa.
Mungkin orang berpikir kami di rumah saja, makan, tidur, makan lagi, tidur lagi, uang datang sendiri. Enak sekali ya. Alhamdulillah kami memang enak bekerja dari rumah. Untuk itu jika tidak ibadah tepat waktu, rugi sekali.
2. Jangan Menunda Pekerjaan
Setiap hari sebagai pekerja pastinya kita banyak pekerjaan. Ketika banyak terkadang ingin menyelesaikan tepat waktu.
Ketika bisa, jangan menunda pekerjaan, karena besok belum tentu ada kesempatan. Namun, tetap dahulukan yang prioritas. Mendahulukan yang penting bukan menunda pekerjaan, itu hanya melaksanakan jadwal yang telah dibuat.
Penting juga tidak menunda ibadah kepada Allah Swt. Ketika menunda, belum tentu ada kesempatan untuk beribadah. Itu artinya usia tidak ada yang tahu
3. Luangkan waktu untuk hobi
Selama bertahun-tahun, saya tidak melakukan hal lain, selain bekerja. Hobi lama terkubur, rekreasi tidak, apalagi olahraga. Akibatnya badan tidak sehat, sering pusing.
Berbanding terbalik dengan kondisi sekarang. Setelah melakukan hobi, menulis, olahraga, hidup semakin berarti.
Akhir Kata
Work, life, ibadah balance penting diterapkan dan dioptimalkan. Dengan adanya keseimbangan, kebahagian akan tercapai. Kita pun semakin produktif.
Terima kasih telah singgah. Semoga bermanfaat.