Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Administrasi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Keciput Kue Lebaran Khas Kudus yang Wajib Ada di Setiap Rumah di Kudus

21 April 2023   22:33 Diperbarui: 21 April 2023   22:36 3372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keciput Kue Lebaran Khas Kudus yang Wajib Ada di Setiap Rumah di Kudus
kue keciput yang baru matang , dokpri

Keciput adalah sejenis kue kering khas Kudus, yang sejak dahulu kala pasti tersaji di meja tamu setiap rumah saat lebaran tiba.

Kue keciput ini hanya ada saat lebaran saja, namun saat ini tersedia setiap saat di toko oleh-oleh khas Kudus, jadi kalau sedang jalan-jalan ke Kudus, kapan pun kue keciput selalu tersedia di toko oleh-oleh walaupun rasanya dengan menikmati pada waktu lebaran tiba.

Kue yang terbuat dari tepung ketan berbalut wijen putih itu renyah bila pas bikinnya, dan jadi keras bila salah adonan. Aku masih ingat saat lebaran tiba dan kita keliling bersilaturahmi dari rumah ke rumah, yang ditanya pasti : " Ndi keciputem, atos ora?" (Bahasa Kudusan) yang artinya, Mana keciputmu keras nggak. Jadi para bu-ibu itu saling memcicipi dan membandingkan keciput buatannya dengan buatan tetangga lain, saat bersillaturahmi. 

Abis itu saling memberi komentar, " Mbok kei opo kok iso empuk ngene, endi re wenehi resepe, keciputku atus re" ( Kamu kasih apa kok bisa empuk renyah gini, mana kasih resepnya kok keciputku keras). Lalu mereka pun saling memberi komentar dan berbagi resep, namun kenyataannya tahun depan bila lebaran tiba, lagi-lagi keciput buatannya keras lagi...

Begitu sepenggal kenangan, saat saling berkunjung ke tetangga adalah wajib duduk dulu menikmati suguhan keciput dan kue lainnya. Berbeda dengan suasana lebaran akhir-akhir ini , tetap bersalaman dengan tetangga saat selesai shalat Idul Fitri saja. Tak ada lagi waktu bertandang lama-lama dan menikmati kue yang ada. Kecuali kerabat dan keluarga saja.

Namun begitu kue keciput masih menghiasi meja tamu saat lebaran di sebagaian besar masyarakat Kudus, walau bukan lagi keciput buatan sendiri. Karena sekarang bisa pesen dan mudah mendapatkannya. Kemarin aku tanya sih,  harganya berkisar 80 -100 ribu per kilogram.

Sebenarnya mudah juga sih buat keciput ini asal sabar dan punya banyak waktu, jadi sebaiknya jangan bikin keciput kalau sudah mepet lebaran, paling tidak seminggu sebelum lebaran adalah waktu yang tepat untuk bikin kue keciput biar nggak buru-buru, karena bikin keciput butuh kesabaran yang tinggi, untuk nempelin wijen satu-satu  (hehehe....ya nggak lah)

Resep Kue Keciput :

 bahan kue keciput , dokpri
 bahan kue keciput , dokpri

Bahan :

2 butir telur

60 gram gula pasir

sdt garam

200 gram tepung ketan

3 sdm tepung tapioka

100 ml santan kental

100 gram biji wijen putih

Minyak goreng

 nempelin wijen satu-satu pada keciput,  dokpri
 nempelin wijen satu-satu pada keciput,  dokpri

Cara Membuatnya :

Kocok telur, gula, dan garam mengunakan garpu hingga gula larut

Tambahkan tepung ketan dan tepung tapioka aduk hingga rata

Tuang santan kental sedikit-demi sedikit, sambil diuleni hingga kalis.

Bentuk adonan menyerupai silinder laku potong sehingga membentuk kue berbentuk bulat panjang kecil-kecil, lakukan sampai habis

Celup adonan ke dalam air dan lumputi dengan biji wijen

Goreng kue keciput dalam minyak banyak di atas api kecil hingga berwarna coklat. Angkat , biarkan hingga dingin. Sajikan segera atau simpan dalam toples kedap udara.

Selamat mencoba resep Keciput di atas semoga kalau main Kudus bisa menghidangkan keciput khas Kudus, ya..

Dijamin dengan repep di atas bisa empuk, nggak seperti keciput buatan tetangga yang kemlotak, tapi tetep enak kalau mau ngasih yang sudah jadi gratiss.

Di tengah gempuran aneka kue lebaran yang pabrikan tetap kue keciput tetap akan menghias warga Kudus saat lebaran nanti.

Semoga kue keciput tidak punah tergerus jaman, walaupun tinggal kenangan...

Salam hangat,

Sri Subekti Astadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun