Sri Wangadi
Sri Wangadi Penulis

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Empat Bahan Obrolan untuk Menyikapi Silaturahim Toxic Saat Lebaran

29 April 2022   21:18 Diperbarui: 29 April 2022   21:21 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Bahan Obrolan untuk Menyikapi Silaturahim Toxic Saat Lebaran
Silaturahim lebaran | shutterstock via KOMPAS

Pertanyaan yang dimulai dengan kata "kapan" adalah jenis pertanyaan yang mungkin memegang tahta tertinggi number one saat bersilaturahim pada momen lebaran. 

Pertanyaan ini menjadi salah satu basa-basi utama yang kerap menjadi pertanyaan saat berkunjung ke kerabat atau keluarga yang sudah lama tidak bertemu.

"Kapan nikah? ", "Kapan calonnya dikenalin?" "Kapan punya anak?", "Kapan mau menambah anak?", "kapan wisuda?","Kapan kerja", dan pertanyaan "kapan" lainnya.

Entah pada abad ke berapa jenis pertanyaan seperti itu dimulai. Yang pasti, hingga saat ini tetap menjadi legenda yang tak lekang oleh waktu.

Selain pertanyaan "kapan", pertanyaan yang kerap mengganggu lainnya berkisar soal fisik, finansial dan hal personal lainnya.

Bagi sebagian orang, pertanyaan seperti itu terkesan biasa saja, namun bagi sebagian lainnya, jenis pertanyaan seperti itu malah membuat lawan bicara merasa tidak nyaman sehingga momen silaturahim menjadi tidak menyenangkan.

Sebenarnya, tidak ada kewajiban bagi kita untuk menjawab jenis pertanyaan personal saat momen silaturahim. Jawab saja seadanya atau alihkan ke topik lain.

Empat bahan obrolan ini bisa dijadikan opsi saat silaturahim di momen lebaran nanti

1. Obrolan tentang tempat tinggal

Biasanya pada momen lebaran, banyak keluarga yang datang dari berbagai kota dan daerah untuk berkumpul disatu tempat. Entah dirumah kakek nenek, om, tante, saudara atau keluarga lainnya. 

Pembahasan seputar kondisi tempat tinggal bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dijadikan topik obrolan ringan, misalnya  "Katanya disana sering hujan ya?", "cuaca disana bagaimana?", "budaya di tempat tinggalmu sekarang seperti apa?", "rame gak disana?". 

Selain bertanya, kita juga bisa menceritakan tentang berbagai hal yang terkait dengan tempat tinggal kita saat ini.

2. Obrolan seputar perjalanan mudik

Salah satu tradisi lebaran adalah mudik. Pembahasan seputar perjalanan mudik adalah salah satu topik yang menarik untuk dibicarakan. 

Kita bisa langsung menceritakan kisah-kisah berkesan yang terjadi selama perjalanan mudik kita sendiri atau bertanya ke saudara pemudik lainnya.

Misalnya bagaimana kondisi arus mudiknya, penumpangnya banyak gak, berdesak-desakan gak? berapa jam perjalanan, macet atau ramai lancar, bagaimana situasi selama perjalanan, dan lain sebagainya.

3. Obrolan seputar pengalaman masa kecil

Kenangan masa kecil yang menyenangkan adalah momen yang banyak dirindukan oleh orang dewasa.

Kita bisa memulai sebuah cerita kenangan masa lalu yang pernah dilalui bersama dengan saudara, sepupu ataupun teman masa kecil.

Ceritakan keseruan dan kejadian lucu yang masih diingat hingga saat ini. 

Banyak orang bilang masa kecil adalah masa yang paling indah, masa yang penuh dengan canda dan tawa. Dengan kembali ke momen masa lalu melalui cerita-cerita lucu yang berkesan, kita bisa menjalin silaturahim dengan keceriaan didalamnya sekaligus jadi ajang nostalgia masa lalu.

4. Obrolan seputar hobby

Berbicara tentang hobby atau kegemaran adalah salah satu topik yang menarik untuk dibahas.

Jika lawan bicara kita memiliki hobby yang sama, kita bisa memanfaatkan situasi ini untuk berbagi referensi seputar hobby. Misalnya memiliki kegemaran yang sama terkait fotografi. Bahan obrolan bisa seputar pertanyaan dimana spot yang paling oke buat ngambil foto atau bertanya seputar kamera yang lagi ngetren saat ini dan lain sebagainya.

Intinya, pilihlah topik-topik yang aman dan enak dijadikan bahan obrolan agar momen lebaran menjadi silaturahim yang menyenangkan, bukan sesuatu yang ditakuti dan dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun