Suciati Lia
Suciati Lia Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik Bahagia: Menikmati Perjalanan Tanpa Beban

4 April 2024   05:51 Diperbarui: 4 April 2024   05:54 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Bahagia: Menikmati Perjalanan Tanpa Beban
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mudik Bahagia: Menikmati Perjalanan Tanpa Beban

Momen lebaran berkumpul dengan orang tua dan saudara adalah harapan semua orang termasuk saya sendiri. Apalagi tinggal di perantauan seorang diri tanpa saudara tentu menghadirkan kerinduan luar biasa untuk bertemu dengan keluarga. Sehingga momen lebaran merupakan sebuah momen untuk merekatkan tali silaturahmi dan kekeluargaan yang beberapa bulan hanya bisa menjalin hubungan melalui gawai.

          Namun, terlepas dari itu semua, tentu sebelum pergi mudik perlu banyak hal yang disiapkan agar pikiran bahagia tanpa beban. Berangkat terlalu buru-buru justru kita tak bisa menikmati perjalanan dan justru pikiran kita menerawang jauh. Untuk itu, tips dari saya bisa membantu membuat kita bahagia menikmati mudik  tanpa beban

Pastikan kondisi rumah bersih dan terkunci

Sebelum pergi usahakan kondisi rumah dalam keadaan bersih. Semua kotoran baik di dapur, sampah, baju, cucian piring telah dibersihkan. Rasanya enak bila datang telah memandang isi rumah dalam keadaan rapi sehingga tidak menciptakan beban saat datang. kita bisa berkolaborasi dengan keluarga untuk saling membenahi apa saja yang perlu dibenahi dan dibersihkan sehingga saat pergi kondisi rumah dalam keadaan bersih. Selain itu, sebelum pergi periksa kembali semua cendela dan pintu sehingga semua dalam keadaan aman.

Cek Kembali alat masak dan matikan daya listrik

Sebelum pergi mudik, pastikan semua peralatan masak telah dimatikan. Jika perlu periksa kompor jika perlu cabut selang kompor dari gasnya untuk memastikan keadaan lebih aman. Jika kita menginginkan ada lampu yang menyala sebaiknya semua alat rumah yang menggunakan daya listrik dicabut agar tidak terjadi konsleting listrik saat ditinggalkan. Tapi yang paling baik dan aman adalah mematikan meteran di depan rumah dan membiarkan rumah dalam keadaan gelap sehingga tidak ada kekhawatiran saat ditinggalkan.

Cek kendaraan yang digunakan mudik

Penting sekali sebelum mudik untuk melakukan perawatan kendaraan terlebih dahulu. Kondisi kendaraan menurut kita baik belum tentu setelah diperiksa. Tidak apa-apa mengeluarkan isi kantong untuk memastikan kendaraan yang digunakan aman sehingga perjalanan selamat sampai tujuan. Apalagi di jalan banyak sekali hambatan dan juga terjadi kemacetan sehingga harus didukung oleh kondisi prima dari kendaraan yang digunakan

Simpan surat berharga pada berangkas terkunci atau dititip pada jasa penyimpanan

Memiliki surat penting seperti sertifikat tanah dan emas merupakan barang berharga. Apalagi cara mendapatkannya tidaklah mudah. Sehingga memastikan keadaan rumah juga aman. Momen lebaran banyak orang mudik. Keadaan tersebut banyak sekali dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab melakukan aksi kejahatan untuk memenuhi hasrat dunia. Untuk itu, simpan diberangkas yang aman dan tidak terlihat. Jika perlu gunakan jasa penitipan di bank untuk menitip barang berharga yang dimiliki.

Hitung anggaran yang dimiliki dengan tepat

Sebelum pergi tentu kita menghitung kemungkinan anggaran yang digunakan agar tidak terjadi pengeluaran melebihi harapan. Dengan perhitungan yang matang dan disesuaikan dengan pos dan dana cadangan untuk mudik akan terasa bermakna sehingga usai mudik tidak membuat beban baru yang membuat hidup kita terasa tertekan. Jangan sampai mudik bahagia, pulang berhutang. Kita memastikan mudik dan pulang bahagia tanpa beban tambahan dan melaksanakan rutinitas seperti biasa dengan penuh bahagia. Sebab, godaan saat mudik banyak membuat gelap mata sehingga melupakan pos yang seharusnya tidak dikeluarkan.

Titip rumah dengan tetangga

Nah, menjalin hubungan baik dengan tetangga memang perlu. Tak hanya saat dibutuhkan saja tapi dalam setiap keadaan. Apalagi tetangga orang asli daerah tersebut sehingga bisa membantu kita melihat kondisi rumah meskipun kita telah memastikan semua keadaan rumah telah aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun