Suciati Lia
Suciati Lia Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Melestarikan Silaturahmi: Kunci Kebersamaan Tak Hanya Saat Lebaran, tetapi di Setiap Kesempatan

29 April 2024   13:08 Diperbarui: 29 April 2024   13:20 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melestarikan Silaturahmi: Kunci Kebersamaan Tak Hanya Saat Lebaran, tetapi di Setiap Kesempatan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Melestarikan Silaturahmi: Kunci Kebersamaan Tak Hanya Saat lebaran, tetapi di Setiap Kesempatan

Lebaran telah menjadi kenangan yang indah di hati kita semua. Banyak momen indah yang telah kita ciptakan selama mudik atau berjumpa dengan keluarga tercinta. Momen itulah yang selalu ditunggu di setiap tahunnya bagi para perantau untuk mengunjungi kampung halaman. 

Berbagai cara dilakukan agar kebersamaan untuk menikmati momen lebaran dapat terwujud meskipun harus menabung dan mengendalikan keinginan. Semua momen itu tak bisa dilukiskan dengan kata indah. Tapi kesempatan yang berharga untuk berjumpa dan melepas kangen merupakan anugerah kehidupan yang luar biasa.

Kini lebaran telah usai. Tapi silaturahim tidak boleh putus. Banyak aplikasi melalui gawai yang dapat kita digunakan untuk menyambung hubungan. Jangan sampai kita menghubungi keluarga atau teman jauh pada saat ada keperluan saja. Sementara komunikasi tidak dibangun dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman yang kurang baik sehingga menimbulkan menset di pikiran teman dan keluarga.

Membangun komunikasi sangat penting dilakukan di setiap kesempatan. Meskipun itu terkesan basa-basi tapi itu perlu kita lakukan agar keharmonisan semakin baik. Dengan silaturahmi yang merupakan nilai penting dalam budaya dan ajaran agama kita.

Silaturahmi ini tidak hanya mengenai pertemuan sosial secara fisik tapi mengenai bagaimana kita menjaga sebuah hubungan yang baik, memberi dan menerima dukungan, serta dapat menciptakan ikatan yang baik antarsesama.

Menjalin silaturahmi tidak mutlak pada saat lebaran. Tapi dapat dilakukan di setiap kesempatan waktu yang dimiliki. Meskipun pada momen lebaran seringkali dirayakan secara khusus. Namun seharusnya silaturahmi menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Hal ini agar jalinan silaturahmi tidak putus dan terus terjaga. Untuk itu, perlu kita memperhatikan hal-hal berikut sehingga silaturahmi tetap lestari dan terjaga

  • Pertama, luangkan waktu untuk berkunjung. Jika tidak memiliki waktu setidaknya kita bisa gunakan gawai untuk menelopn atau mengirim pesan kepada teman, keluarga, kerabat, atau relasi lainnya.
  • Kedua, hadirilah kegiatan atau acara komunitas di masjid, panti asuhan, atau kegiatan lainnya. Hal ini untuk menguatkan relasi dan komunikasi yang berdampak pada kemajuan kerja yang sedang ditekuni.
  • Ketiga, kita bisa memberikan bantuam atau dukungan kepada yang membutuhkan. Dalam hal ini bantuan yang diberikan bisa berupa materi, moral, atau spiritual. Dengan bantuan ini akan menguatkan kepedulian, komunikasi, dan hubungan. Tapi perlu diingat, saat memberikan dukungan atau bantuan tidak melampui batas kemampuan dan pelajari bagaimana respon positifnya saat kita memerlukan bantuan yang sama.
  • Keempat, mudah memaafkan apabila ada kesalahpahaman atau masalah yang terjadi sehingga tidak memutuskan hubungan.
  • Kelima, sebisanya menjaga komunikasi yang positif dan menghargai serta menghormati setiap interaksi.

Itulah beberapa cara yang bisa kita upayakan agar komunikasi dalam silaturahmi terjaga. Mengapa silaturahmi sangat perlu dijaga, ada apa sih? Nah berikut alasan yang mendasari kita untuk melestarikan silaturahmi dan menganggap silaturahmi itu sangat penting.

Menguatkan jaringan

Sebagai makhluk sosial kita memerlukan bantuan orang lain untuk membantu kesuksesan dalam hidup. Melalui hubungan silaturahmi yang baik juga memiliki peran yang penting dalam membantu membuka jaringan dukungan sosial yang baik. 

Saat kita menjalin hubungan baik dengan sesama, maka setidaknya kita memiliki tempat untuk berbagi kegembiraan, tantangan, dan kesedihan dalam kehidupan. Dengan begitu, kita tidak merasa seorang diri sebab ada orang lain yang mendukung untuk melewati setiap masalah yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun