Sudomo
Sudomo Guru

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

4 Film Religi Jadul yang Mantul untuk Refleksi Diri

5 April 2023   00:05 Diperbarui: 5 April 2023   00:10 3177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 Film Religi Jadul yang Mantul untuk Refleksi Diri
Ilustrasi film Para Perintis Kemerdekaan (Sumber: tangkapan layar YouTube Falcon) 


2. Para Perintis Kemerdekaan (1977)

Film berdurasi 115 menit ini mengisahkan tentang perjuangan berlandaskan nilai agama. Film religi ini diilhami dari karya sastra berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Hamka. Disutradarai oleh Asrul Sani, film ini menjadi Film Terbaik FFI Tahun 1981.

Film bertabur bintang besar pada masanya ini memiliki gagasan utama bahwa tanpa landasan nilai agama, perjuangan akan menjadi tidak berharga. Bintang besar itu di antaranya, yaitu Cok Simbara sebagai Hamid, Mutiara Sani sebagai Halimah, dan Camelia Malik sebagai Zainab. 

Mengangkat tema perjuangan kemerdekaan sekelompok anak muda melawan penjajah. Mereka bertiga tak gentar melakukan perlawanan terhadap penjajah di Padang Panjang. 

Namun, perjuangan mereka sama sekali tidak berlandaskan nilai agama. Ada kekecewaan yang akhirnya menuntaskan perjuangan. Hingga memutuskan meninggalkan rekan seperjuangan dengan berlayar ke Mekah. 

Dari film ini bisa memperoleh pembelajaran bahwa perjuangan haruslah disertai doa. Selain itu, juga harus berlandaskan nilai agama agar perjuangan tidak sia-sia. 

Penerapan ke depannya setelah menonton film ini, akan lebih ikhlas melakukan perjuangan dalam bidang pendidikan sebagai ibadah. Keikhlasan akan menjadikan berkah terbaik pada waktu yang tepat. 


3. Al Kautsar (1977)

Al Kautsar dianggap sebagai film religi seutuhnya. Film produksi tahun 1977 ini menjadi momentum kesuksesan awal film religi di kancah perfilman nasional. 

Film besutan Chaerul Umam ini dibintangi oleh WS Rendra sebagai Saiful Bachri, Yulinar Firdaus sebagai Halimah, dan Soultan Saladin sebagai Harun.  

Film berdurasi 106 menit ini menceritakan tentang guru mengaji yang pandai bertani, Saiful Bachri (WS Rendra) di Pabelan Jawa Tengah. Ada yang mengagumi dan membenci. Ada pula fitnah dari pembenci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun