Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku
Fiksi Humor Ramadan: Raksasa Takut Batal Puasa
"Di mana anakmu sekarang? Aku lapar ini!"
Kali ini Mbok Ronda menyerah. Dia bersimpuh di hadapan raksasa. Dia mengatakan anak dalam biji timun yang diberikan raksasa telah menjadi gadis kecil.
Raksasa menjadi tidak sabar. Dia pun menarik Mbok Ronda mengajak pulang menjemput Tumin Mas.
"Jangan, Raksasa! Dia masih terlalu kecil. Dagingnya belum enak. Tunggu deh dulu sampai Tumin Mas tujuh belas tahun," kata Mbok Ronda mengiba.
Raksasa kembali membelalakkan mata, "Bah! Lama kali, lah!"
Mbok Ronda pun tidak kehilangan akal. Dia menyerahkan diri pada raksasa.
"Raksasa gini aja, deh. Biarin Tumin Mas hidup. Kamu makan aku aja. Capek aku. Udah flexing perhiasan emas eh enggak ada yang laporin!" kata Mbok Ronda kemudian.
Raksasa terbahak-bahak kemudian berkata, "Apa?! Memakanmu? Ogah! Batal puasaku entar!"
"Emang... Emang... Kamu puasa, Raksasa?!" tanya Mbok Ronda sambil melotot.
Raksasa kembali tertawa, "Ya enggaklah. Aku kan sengaja berpenampilan kayak gini dan seolah-olah lagi puasa biar gampang dapet mangsa. Ha ha ha."
Demi melihat raksasa tertawa terpingkal-pingkal, Mbok Ronda bergegas mengambil langkah seribu. Mbok Ronda pun berhasil kabur.