Bahy Chemy Ayatuddin Assri
Bahy Chemy Ayatuddin Assri Dosen

Menulis merupakan refleksi diri dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Pemberian Amplop, Tradisi dan Etika dalam Merayakan Lebaran

13 April 2024   11:43 Diperbarui: 14 April 2024   18:45 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Amplop, Tradisi dan Etika dalam Merayakan Lebaran
ilustrasi: Tersenyum menunjukkan uang THR (tunjangan hari raya) yang didapatkan saat Lebaran. (Foto: KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI)

Di balik keceriaan menerima amplop saat lebaran, penting bagi kita untuk menjaga tradisi ini dengan bijaksana. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita dalam menjaga etika dan tradisi dalam merayakan lebaran ini:

Sebelum lebaran tiba, baiknya kita membuat daftar penerima amplop. Daftar ini dapat mencakup anggota keluarga, kerabat dekat, teman-teman, dan tetangga yang akan kita berikan amplop. 

Dengan membuat daftar ini, kita dapat lebih mudah melacak siapa yang telah kita beri amplop dan memastikan bahwa tidak ada yang terlewat.

Setiap kali kita memberikan amplop, penting untuk membuat catatan transaksi. Catatlah nama penerima, jumlah uang yang diberikan, dan tanggal pemberian. 

Menyimpan catatan ini, kita dapat memantau pemberian amplop secara lebih teratur dan menghindari kekeliruan atau pengulangan dalam pemberian.

Untuk membantu pemberian amplop, kita dapat menggunakan amplop berlabel dengan nama penerima. Tulislah nama penerima amplop di bagian depan amplop dengan jelas, sehingga tidak ada kebingungan atau kekeliruan dalam proses pemberian.

Sebelum lebaran tiba, penting bagi kita untuk mengatur anggaran dengan bijaksana. Tentukanlah jumlah total yang akan dialokasikan untuk amplop, dan sesuaikan dengan kemampuan finansial kita. 

Dengan mengatur anggaran secara bijaksana, kita dapat mencegah pemborosan dan menghindari tekanan finansial yang berlebihan.

Yang terpenting, saat memberikan amplop, lakukanlah dengan ikhlas dan tulus. Ingatlah bahwa pemberian amplop bukan sekadar tradisi kosong, tetapi juga merupakan bentuk kebaikan dan kedermawanan kepada sesama. 

Sampaikanlah doa dan ucapan selamat dengan tulus dari hati, dan jadikanlah pemberian amplop sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial dan silaturahmi.

Pemberian amplop saat lebaran bukan hanya sekadar tradisi kosong, tetapi juga mengandung makna yang dalam tentang kebaikan, kedermawanan, dan solidaritas sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun