Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Penulis

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Cerpen | Puasa, Stamina, dan Kerja Berat Para Ibu

21 Mei 2018   23:37 Diperbarui: 22 Mei 2018   01:39 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen | Puasa, Stamina, dan Kerja Berat Para Ibu
makanan sehat yang perlu dikonsumsi setiap hari

"Boleh, Bu Tini, silahkan. Soal arisan, atau posyandu?" sambut Tante Elli dengan bersemangat. "Jadi ada teman nunggu si Oboy, , , , hehe!"

Tiga orang ibu duduk di pinggiran pos yang ditinggikan mirip panggung, sedang Bu Tini dan Mak Fatmah berdiri saja. Lalu Bu Tini bercerita singkat saja dari apa yang diperolehnya di kantor kelurahan, penyuluhan tentang menjaga stamina selama bulan Ramadan.

*

Berpuasa sepanjang bulan itu berat. Karena selama sebelas bulan sebelumnya kita terbiasa makan-minum siang hari, dan harus lalu diubah menjadi malam hari. Namun prinsip makan-minum  tetap sama, yaitu pilih makanan yang sehat dan seimbang. Pilihan itu membuat tubuh berenergi dan sehat sehingga stamina terjaga. Meski sepele kita tidak boleh masa bodoh dalam hal pilihan makanan yang berisi banyak sayuran, buah-buahan, dan daging tanpa lemak.

Jangan sampai kekurangan cairan. Banyak manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dengan meminum banyak air putih. Air putih penting untuk membantu menurunkan berat badan, mencegah terbentuknya batu ginjal, dan sebagainya.

Jangan malas untuk melakukan aktivitas fisik yang kita sukai. Menyukai berarti pula menikmati, dan tanpa terasa kita melakukan beberapa hal baik sekaligus: berolahraga, bersenang-senang, dan sekaligus ngabuburit atau merintang-rintang waktu menuju waktu berbuka puasa. Dan diujungnya stamina kita tetap terjaga baik .

Tidurlah dalam jumlah yang cukup. Untuk orang dewasa 7 hingga 9 jam dalam semalam. Tidur kurang dari 6 jam dianggap tidak sehat, dan bisa menyebabkan bertambahnya berat badan, tekanan darah tinggi, dan sakit.

*

Sangat bersemangat Bu Tini mengutip hampir kata per kata dari Doker yang didatangkan khusus untuk memberi penyuluhan kepada para kader kesehatan dan isteri para ketua RT mauun ketua RT-nya sendiri bila perempuan, untuk disebar-luaskan kepada masyarakat sekeliling.

"Itu saja hasil dari penyuluhan yang saya ikuti tiga hari sebelum Ramadan. Mudah-mudahan bermanfaat. Pada beberapa kesempatan lain saya akan menyampaika hal yang sama. . . .!" ucap Bu Tini.

Tidak sadar ia satu per satu ibu yang tadi di pos sudah minta izin untuk menerukan urusan masing-masing. Tinggal Mak Fatmah yang berdiri termangu-mangu. Namun akhirnya ia tersenyum juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun